Latar Belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah suatu kasus yang terjadi pada bayi setelah lahir dengan indikasi memiliki berat badan kurang dari kata normal, yaitu kurang dari 2500 gram. Menurut data Riskesdas tahun 2018, angka kejadian BBLR meningkat sebesar 0,5% dari tahun 2013. Bayi dengan riwayat BBLR memiliki peluang mengalami kematian. Berat badan ibu selama kehamilan menjadi faktor risiko terjadinya BBLR, sehingga ibu hamil yang memiliki pertambahan berat badan yang sesuai dengan rekomendasi dapat mencegah terjadinya BBLR.
Tujuan: Tujuan penulisan literature review ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan kejadian BBLR di beberapa di Indonesia.
Metode: Metode literature review merupakan tenik yang penulis gunakan untuk menyusun artikel ini. Penelusuran artikel menggunakan database dari Google Scholar dengan kata kunci terkait dan didapatkan artikel sebanyak 1.240 artikel. Dari 1.240 artikel tersebut, dilakukan penyesuaian kriteria inklusi dan didapatkan artikel sebanyak 9 artikel yang digunakan untuk literature review ini.
Hasil: Enam dari sembilan jurnal menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel, sedangkan tiga jurnal lainnya menjelaskan bahwa pertambahan berat badan ibu selama kehamilan tidak ada kaitannya dengan kejadia BBLR. Hubungan antara kedua variabel ditunjukkan dengan perolehan nilai p < 0,05. Asniatin (2018), menyatakan bahwa faktor resiko dari BBLR adalah pertambahan berat badan ibu yang tidak normal dengan peluang kejadian 7,534 kali kebih besar. Tidakadanya hubungan antara kedua variabel ditunjukkan dengan perolehan nilai p > 0,05. Namun, hasil penelitian oleh Mamidi et al (2022) bertemtangan dengan hasil penelitian oleh Asniatin (2018).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan pendapat dari beberapa penelitian terkait. Pencegahan BBLR dapat dilakukan secara dini dengan memantau kesehatan dari sebelum kehamilan sampai dengan kelahiran dan memperhatikan faktor penyebab BBLR.