Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan, Environmental Sensitivity, Financial Distress, dan Manajemen Laba terhadap Pengungkapan Sukarela Perusahaan Keluarga yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Abstract

The purpose of this research is to analyze the effect of good corporate governance, environmental sensitivity, financial distress, and earnings management on voluntary disclosure in family firms listed on the Indonesian Stock Exchange. Voluntary disclosure is measured by good corporate governance (board activity, board size, non-executive directors, foreign ownership, government ownership, institutional ownership, mangerial ownership, and number of shareholders), environmental sensitivity, financial distress, and earnings management as independent variable. Industry type and firm size as control variable. The data used in this study are the annual reports of non-financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange. The target population consists of 139 firms or 695 firm-year observations of companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2011-2015. The data obtained were tested with panel regression. The results show that board size, number of shareholders, environmental sensitivity, and firm size have positive significant impact on voluntary disclosure. Institutional ownership and financial distress have negative significant impact on voluntary disclosure. In contrast, this research found that board activity, non-executive directors, foreign ownership, government ownership, managerial ownership, earnings management, and leverage have no significant effect on voluntary disclosure.

Pengaruh Good Corporate Governance dan Financial Distress Terhadap Pengungkapan Laporan Keberlanjutan

“…Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung mengurangi atau membatasi jumlah informasi yang diberikan kepada publik dalam laporan tahunan mereka. (Serly, 2021). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Farha et al (2020) menyatakan bahwa financial distress memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan laporan keberlanjutan.…”

“…Menurut teori ini, informasi yang diberikan oleh perusahaan sangat penting untuk keputusan investasi yang dibuat oleh pihak luar (Serly, 2021). Teori pensinyalan menjelaskan apa yang dilakukan pengelola perusahaan untuk memberi tahu investor tentang cara manajemen melihat prospek Perusahaan (www.accounting.binus.ac.id).…”

“…Ukuran direksi merupakan besar kecilnya kuantitas direksi pada sebuah perusahaan (Ardiani et al, 2022). Peningkatan jumlah direksi diartikan bahwa perusahaan akan diisi dengan direksi yang memiliki keahlian dan pengalaman yang beragam yang membuat semakin tingginya keterbukaan informasi (Serly, 2021).…”

“…Perusahaan yang mengalami kesukaran keuangan (financial distress) yaitu pada saat sebelum benar-benar mengalami kebangkrutan (Farha et al, 2020). Financial distress digambarkan ketika sebuah perusahaan mencoba untuk penataan pembayaran utang kembali karena kesukaran untuk melunasinya atau saat perusahaan tidak berhasil membayar kewajiban kepada pihak ketiga (Serly, 2021). Financial distress dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam maupun luar.…”