“…Jika suatu peristiwa menyebabkan timbulnya abnormal return, maka hal tersebut jelas mendapat rekasi dari pasar, pasar menganggap peristiwa yang terjadi tersebut bersifat informatif. Hasil studi terdahulu menunjukkan terdapat abnormal return yang dikaji oleh (Alam et al, 2020) (Herwany et al, 2021) (Carter et al, 2022) (Suharti & Saftiana, 2021) (Sahputra et al, 2022) (Kusumayanti & Suarjaya, 2018) (Wicaksono & Adyaksana, 2020). Sedangkan penelitian (Pradnyani & Sisdyani, 2015) (Sambuari et al, 2020)(Olivia Sirait, 2023 membuktikan jika tidak terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa non-ekonomi.…”