Survei volumetrik merupakan kegiatan rutin yang memiliki fungsi pengawasan dalam area stockpile (tumpukan material) batu bara. Karena itu hasil pengukuran volume yang akurat sangat diperlukan. Akurasi pengukuran volume ditentukan oleh metode dan peralatan yang digunakan. Perangkat survei yang umum digunakan dalam pengukuran volume adalah alat Total Station (TS), GPS/ GNSS, atau Terrestrial Laser Scanner (TLS). Pemanfaatan wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV) metode fotogrametri dan Light Detection and Ranging (Lidar) populer digunakan untuk pengukuran volume stockpile. Karakteristik tekstur dan warna pada stockpile batu bara yang cenderung homogen menjadi tantangan dalam pengambilan data fotogrametri. Penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil hitungan volume dari akuisisi data UAV Fotogrametri, UAV Lidar, dan survei GPS yang dilakukan pada periode waktu yang sama. Uji volume dilakukan dengan membandingkan volume keseluruhan (bulk volume) hasil UAV Fotogrametri, UAV Lidar, dan survei GPS merujuk pada ASTM D6172-98. Uji-t juga dilakukan dengan data volume blok uji hasil UAV Fotogrametri dengan UAV Lidar menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji signifikansi antara blok uji UAV Fotogrametri dengan UAV Lidar menunjukan bahwa selisih hitungan volume kedua metode berbeda secara signifikan. Artinya pengukuran volume dengan UAV Lidar tidak bisa disamakan dengan UAV Fotogrametri, dan metode UAV Lidar disarankan untuk pengukuran stockpile batu bara. Tahapan image matching yang tidak maksimal menjadi faktor volume UAV Fotogrametri tidak masuk toleransi, yang disebabkan adanya under-exposure dan over-exposure pada hasil foto udara serta citra stockpile yang umumnya homogen.