Penyakit retinopati diabetik dan retinopati hipertensi dapat menyebabkan terjadinya kelainan vaskular pada pembuluh darah retina. Kelainan ini menimbulkan pola-pola unik yang muncul pada citra fundus mata dan memberikan ciri pada dimensi fraktal dan lakunaritas citra tersebut. Dalam studi ini, nilai dimensi fraktal dan lakunaritas citra fundus mata ditelaah dan dijadikan sebagai parameter pengelompokan data dengan metode k-means clustering untuk identifikasi penyakit retinopati diabetik dan retinopati hipertensi. Sebelum analisis dilakukan, citra fundus mata terlebih dahulu melalui tahap preprocessing agar dapat diolah lebih lanjut. Penghitungan dimensi fraktal dilakukan dengan metode box counting dan lakunaritas dihitung dengan metode gliding box. Pengelompokan data dengan metode k-means dilakukan dengan algoritma Lloyd. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang digunakan memiliki akurasi sebesar 96.67%, dengan 29 identifikasi benar dari 30 data masukan yang diberikan. Hasil ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan prospektif untuk diaplikasikan dalam identifikasi penyakit retinopati diabetik dan retinopati hipertensi.