2018
DOI: 10.29244/jipthp.6.3.90-97
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Potensi dan Pengembangan Kerbau Lumpur di Kabupaten Serang

Abstract: Serang District is one of swamp buffalo sentra in Banten Province. The aim of study analyzed Additional Capacity of Ruminant Population (ACRP) and swamp buffalo's productivity in Serang Regency. The number of observation were 64 buffaloes. The result of Additional Capacity of Ruminant Population (ACRP) analysis showed that the population of ruminant livestock in Serang District exceeds the capacity of ruminants based on forage potential of-10 529.68 AU. The cows and bull swamp buffalo productivity hip width wa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Populasi kerbau di Pulau Moa pada tahun 2017 terdata sebanyak 11.323 ekor (BPS Kabupaten MBD, 2019). Ternak ruminansia seperti halnya kerbau lokal umumnya dipelihara dan diusahakan oleh peternak dengan tatalaksana yang masih tradisional pada sistem pemeliharaan tradisonal ekstensif sehingga berdampak terhadap lambatnya perkembangan produktivitasnya (Komariah et al, 2018). Fakor lain yang disinyalir sebagai kendala dalam pengembangan kerbau lokal adalah pengetahuan dan ketrampilan peternak pada umumnya masih rendah dan terbatas disebabkan latar belakang pendidikan peternak kerbau yang pada umumnya juga rendah, sehingga belum ada inovasi dan teknologi dalam upaya peningkatan usaha pengembangan ternak kerbau (Galib & Hamdan, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Populasi kerbau di Pulau Moa pada tahun 2017 terdata sebanyak 11.323 ekor (BPS Kabupaten MBD, 2019). Ternak ruminansia seperti halnya kerbau lokal umumnya dipelihara dan diusahakan oleh peternak dengan tatalaksana yang masih tradisional pada sistem pemeliharaan tradisonal ekstensif sehingga berdampak terhadap lambatnya perkembangan produktivitasnya (Komariah et al, 2018). Fakor lain yang disinyalir sebagai kendala dalam pengembangan kerbau lokal adalah pengetahuan dan ketrampilan peternak pada umumnya masih rendah dan terbatas disebabkan latar belakang pendidikan peternak kerbau yang pada umumnya juga rendah, sehingga belum ada inovasi dan teknologi dalam upaya peningkatan usaha pengembangan ternak kerbau (Galib & Hamdan, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The total population of buffaloes in Mamasa Regency is 7,472 in 2022 [4].Therefore, this has the potential to support national food security. On the other hand, there are some factors hinder buffalo productivity, namely low genetic quality, inbreeding practice by the farmers, low feed quality, farmers' lack of knowledge, and silent heat of the female buffalo [5].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Hasil menunjukkan bahwa terdapat tiga Kecamatan yang sangat berpotensi untuk pengembangan ternak kerbau jika ditinjau dari populasi kerbau yang ada, yakni pada Kecamatan Ulu Rawas (2.2710), Kecamatan Rupit (1.3825), dan Kecamatan Rawas Ulu (1.2421). Hal ini sesuai dengan pendapat(Komariah et al 2018) yaitu nilai LQ (Location Quotions) digunakan untuk mengetahui wilayah basis pengembangan ternak, dimana nilai LQ dihitung berdasarkan jumlah populasi ternak kerbau. Ketiga wilayah basis di atas dapat ditetapkan sebagai daerah sentra pengembangan ternak kerbau di Kabupaten Musi Rawas Utara, hal ini menjadi penting karena salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk…”
unclassified