Dalam upaya mengatasi kelemahan energi konvensional dan mengatasi kekhawatiran global mengenai perubahan iklim, penggunaan sumber energi terbarukan, seperti energi surya, menjadi semakin penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan seberapa baik kinerja panel surya saat terkena fluktuasi radiasi dan suhu. Pemodelan matematika simulink Matlab akan dimanfaatkan bersama dengan maximum power point tracking (MPPT) untuk menghasilkan daya keluaran yang optimal. Saat mengukur panel surya dengan kapasitas 100 watt, keluaran daya untuk sistem monocrystalline dan polycrystalline masing-masing adalah 85 watt dan 78,2 watt; ketika MPPT diterapkan, angka tersebut meningkat menjadi 103,3 watt dan 94,4 watt. Dengan kapasitas 250 watt, daya yang dihasilkan sebesar 168 Watt untuk monocrystalline dan 126,1 watt untuk polycrystalline. Setelah diterapkan MPPT, dayanya naik menjadi 205,3 watt dan 155,3 watt. Oleh karena itu, diketahui bahwa perangkat monocrystalline memiliki daya keluaran yang lebih tinggi dan radiasi matahari memengaruhi seberapa besar daya yang dihasilkannya. Berdasarkan hasil penelitian, integrasi MPPT dengan algoritma P&O bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem PV dengan memastikan bahwa daya yang dihasilkan selalu berada pada titik maksimal dengan meningkatkan daya rata-rata sebesar 11 % pada kapasitas 100 watt dan 20 % pada kapasitas 250 watt.