Penggunaan turbocharger di mesin-mesin diesel berukuran besar telah menjadi tuntutan karena dapat meningkatkan daya keluaran dan efisiensi mesin dengan memanfaatkan gas buang sisa hasil pembakaran (exhaust gas). Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah asupan udara yang masuk ke dalam silinder dengan memanfaatkan energi gas buang hasil pembakaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perbedaan rasio tekanan turbocharger terhadap kinerja mesin diesel menggunakan perangkat lunak Diesel-RK. Mesin diesel yang diteliti adalah tipe 4D56 2.5L yang menggunakan turbocharger tunggal dengan maksimum daya 136 PS pada putaran 4000 rpm, dan torsi maksimum 324 Nm pada 2000 rpm. Rasio tekanan kompresor yang diteliti hanya 1,5 dan 2,5 yang dibandingkan dengan mesin diesel tanpa turbocharger (Natural Aspirated/NA). Kapasitas mesin 2477 cc, 4 silinder, dan rasio kompresi 18:1. Bahan bakar yang digunakan adalah Biodiesel SME (Soya Methyl Ester, C15H28) dengan angka setana 56,5. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan turbocharger akan menyebabkan peningkatan daya mesin, terutama pada rasio tekanan kompresor yang tinggi karena pengisian udara yang lebih besar bila dibandingkan dengan mesin diesel NA untuk rentang putaran mesin 750 rpm sampai dengan 5000 rpm. Untuk mesin diesel yang menggunakan turbocharger, BSFC akan berkurang dengan meningkatnya putaran mesin.