ANALISIS PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) di INDONESIA

Abstract

Komoditas holtikultura yang mempunyai nilai ekonomi dan harga jual tinggi adalah Cabai rawit (Capsicum frutescens L). Menurut para ahli, komoditas holtikultura pada komoditi cabai rawit memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi seperti sebagai bumbu masakan, industry makanan dan obat-obatan. Semua itu meningkat juga oleh kenaikan tingkat permintaan yang komoditi cabai rawit pernah mengalami harga jual yang fluktuasi paling tinggi di Indonesia. Maka dari itu Indonesia harus mengembangkan produksi dan produktivitas cabai rawit agar semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai rawit di Indonesia, (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas cabai rawit di Indonesia.Data yang digunakan adalah data sekunder dan sumber data diperoleh melalui Basis Data dan Kementrian Pertanian. Metode analisis yang digunakan adalah metode Analisis regresi linier berganda. Hasil uji hipotesis Pada uji R square faktor produksi 81,6% dan uji F sebesar 13,292. Secara parsial (Uji t) menunjukkan pengaruh signifikan antara luas lahan dan penting terhadap produksi cabai rawit di Indonesia, dan tidak ada pengaruh signiftikan antara ekspor dan konsumsi terhadap produksi cabai rawit di Indonesia. Selanjutnya faktor produktivitas pada uji R square sebesar 69,4% dan ujia F sebesar 10.224. Dalam pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap lahan terhadap produktivitas cabai rawit di Indonesia.Metode analisis yang digunakan adalah metode Analisis regresi linier berganda. Hasil uji hipotesis Pada uji R square faktor produksi 81,6% dan uji F sebesar 13,292. Secara parsial (Uji t) menunjukkan pengaruh signifikan antara luas lahan dan penting terhadap produksi cabai rawit di Indonesia, dan tidak ada pengaruh signiftikan antara ekspor dan konsumsi terhadap produksi cabai rawit di Indonesia. Selanjutnya faktor produktivitas pada uji R square sebesar 69,4% dan ujia F sebesar 10.224. Dalam pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan luas lahan terhadap produktivitas cabai rawit di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah metode Analisis regresi linier berganda. Hasil uji hipotesis Pada uji R square faktor produksi 81,6% dan uji F sebesar 13,292. Secara parsial (Uji t) menunjukkan pengaruh signifikan antara luas lahan dan penting terhadap produksi cabai rawit di Indonesia, dan tidak ada pengaruh signiftikan antara ekspor dan konsumsi terhadap produksi cabai rawit di Indonesia. Selanjutnya faktor produktivitas pada uji R square sebesar 69,4% dan ujia F sebesar 10.224. Dalam pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan luas lahan terhadap produktivitas cabai rawit di Indonesia. Secara parsial (Uji t) menunjukkan pengaruh signifikan antara luas lahan dan penting terhadap produksi cabai rawit di Indonesia, dan tidak ada pengaruh signiftikan antara ekspor dan konsumsi terhadap produksi cabai rawit di Indonesia. Selanjutnya faktor produktivitas pada uji R square sebesar 69,4% dan ujia F sebesar 10.224. Dalam pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan luas lahan terhadap produktivitas cabai rawit di Indonesia. Secara parsial (Uji t) menunjukkan pengaruh signifikan antara luas lahan dan penting terhadap produksi cabai rawit di Indonesia, dan tidak ada pengaruh signiftikan antara ekspor dan konsumsi terhadap produksi cabai rawit di Indonesia. Selanjutnya faktor produktivitas pada uji R square sebesar 69,4% dan ujia F sebesar 10.224. Dalam pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan luas lahan terhadap produktivitas cabai rawit di Indonesia.Kata Kunci: Produksi, pengaruh, Produkstivitas, Impor, Ekspor, regresi linier berganda

Pengaruh Varietas Cabai Terhadap Kinerja Prototipe Cold Room

“…Ketergantungan pada sistem ini terus meningkat, baik dalam skala kecil maupun besar, terutama dalam hal penyimpanan bahan pangan dan sarana transportasi untuk menjaga kualitas dan kesegaran produk. Salah satu komoditas hortikultura dengan nilai ekonomis tinggi yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah cabai [1]. Cabai tidak hanya penting untuk pasar domestik tetapi juga memiliki potensi besar untuk ekspor.…”

The Impact of Mobile Banking and Relationship Marketing on Customer Loyalty

“…The T test is used to determine whether or not the independent variables can partially affect the dependent variable. To test whether the proposed hypothesis is accepted or rejected, a statistical t (two-sided test) is used to find out (Zahara, 2021) The effect of mobile banking quality on customer loyalty Based on the t test on the mobile banking variable, a significance of 0.004 was obtained where the value was below 0.05. So it can be seen that the quality of mobile banking has a positive effect on customer loyalty.…”

“…The decision making is to compare the F value of the calculation result with F according to the table. With the degree of significance (α) is 0.05(Zahara, 2021).With the calculations presented in the following table:…”

Strategi Pengembangan Agribisnis Petani Cabai Rawit Di Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan

“…Menurut Zahara & Alunia (2021), Produksi pertanian adalah hasil panen dari jumlah dan luas lahan pertanian yang dipanen. Untuk meningkatkan produksi pertanian, ada beberapa faktor yang harus dihadapi, antara lain: 1) pelaku pertanian harus memiliki kemampuan untuk menemukan solusi untuk masalah pengembangan produksi; 2) pelaku pertanian harus memahami langkah-langkah orientasi dan ketentuan agribisnis; dan 3) harus siap untuk melaksanakan program kerjasama dalam menentukan komoditas usahatani, yaitu beragam jenis tanaman yang akan dibudidayakan.…”