Latar Belakang: Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari batas normal. Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi bahan makanan tinggi protein, zat besi dan vitamin C. Kacang hijau (Vigna Radiata) dan bayam hijau (Amaranthus Hybridus L.) merupakan bahan makanan yang tinggi zat besi dan vitamin C, yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin. Sus kering merupakan camilan yang disukai semua kalangan. Penambahan tepung kacang hijau dan tepung bayam dalam pembuatan sus kering bertujuan untuk menjadikan sus kering sebagai camilan sehat untuk mencegah anemia. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil uji organoleptik dan kimia dari sus kering kacang hijau dan bayam (Sus Khi-Yam). Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan (F1, F2, dan F3) dan 2 kali pengulangan sehingga menghasilkan 6 unit percobaan. Uji organoleptik dilakukan dengan melibatkan 40 orang panelis tidak terlatih. Uji kimia dilakukan untuk menganalisis kandungan zat besi, antioksidan, vitamin C, kadar serat dan kadar abu.Hasil: Uji organoleptik menunjukkan bahwa warna yang paling disukai panelis adalah perlakuan F1 dengan skor kesukaan 3,55. Untuk aroma, perlakuan F2 menjadi perlakuan yang disukai panelis dengan dengan skor kesukaan 3,40. Rasa yang paling disukai panelis juga terdapat pada perlakuan F2 dengan skor 3,50. Sementara itu, tekstur dari ke tiga perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kesukaan panelis. Uji kimia menunjukkan bahwa perlakuan F2 memiliki kandungan serat, zat besi, dan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kesimpulan: Penerimaan panelis terhadap camilan Sus Khi-Yam untuk semua perlakuan (F1, F2 dan F3) dapat diterima, namun camilan Sus Khi-Yam terbaik menurut panelis dari segi warna yaitu pada perlakuan F1, camilan Sus Khi-Yam terbaik menurut panelis dari segi tekstur yaitu pada perlakuan F3 dan camilan Sus Khi-Yam terbaik menurut panelis dari segi rasa dan aroma yaitu pada perlakuan F2. Perlakuan F2 memiliki kandungan serat, zat besi, dan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.