2021
DOI: 10.33541/mr.v2ii.3435
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

ANALISIS RISIKO HEMATOM PADA PENGAMBILAN DARAH (Studi Kasus : Klinik “P”)

Abstract: ABSTRAKMutu pelayanan merupakan faktor yang esensial dalam seluruh kegiatan Klinik atau RS, dimana berdampak terhadap kenyamanan pasien serta berdampak pada menurunnya kepercayaan terhadap Klinik/ RS. Salah satu kegiatan yang berdampak terhadap mutu pelayanan adalah pengambilan sampel darah yang memiliki risiko hematom. Kami meneliti kegiatan pengambilan darah di Klinik “P” yang dapat menyebabkan hematom. Hasil penelitian kami ternyata resiko terjadinya hematom disebabkan oleh beberapa factor, yaitu alat, pras… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Beberapa faktr yang mempengaruhi aktivitas fisik anatar lain jenis aktivitas, durasi, dan tempat pelakasaan aktivitas [8]. Peningkatan retikulosit karena adanya pengangkutan oksigen yang dapat menyebabkan faktor pendarahan atau kehilangan darah [9].…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Beberapa faktr yang mempengaruhi aktivitas fisik anatar lain jenis aktivitas, durasi, dan tempat pelakasaan aktivitas [8]. Peningkatan retikulosit karena adanya pengangkutan oksigen yang dapat menyebabkan faktor pendarahan atau kehilangan darah [9].…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kesalahan pada tahap pra-analitik akan berdampak pada kesalahan analisis hasil pemeriksaan sehingga dapat menimbulkan kesalahan interpretasi hasil dan tata laksana pasien yang tidak tepat [3]. Beberapa penelitian melaporkan tingkat kesalahan laboratorium yang terjadi cukup bervariasi, namun rata-rata tingkat kesalahan laboratorium yaitu tahap praanalitik sebesar 46-77,1%, tahap analitik sebesar 7-13%, dan tahap pasca analitik sebesar 18,5-47% (1,(3)(4)(5)(6). Kesalahan tahap pra-analitik memiliki kontribusi paling besar pada kesalahan laboratorium (46-77,1%).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kesalahan tahap pra-analitik memiliki kontribusi paling besar pada kesalahan laboratorium (46-77,1%). Yang termasuk kesalahan pra-analitik antara lain hemolisis (53,2%), volume spesimen yang kurang (7,5%), tulisan tangan yang tidak bisa dibaca (7,2%), salah spesimen, terdapat bekuan pada spesimen, kesalahan vacum container atau jenis antikoagulan, rasio volume spesimen dan antikoagulan yang tidak sesuai, spesimen darah diambil dari jalur infus (1,(3)(4)(5)(6) [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation