Pertambahan pemukiman di sepanjang aliran sungai (DAS) Sungai Brangkal memicu terjadinya peningkatan polusi, berupa timbal (Pb). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pencemaran air Sungai Brangkal, Mojokerto berdasarkan timbal (Pb) pada tumbuhan (Typha angustifolia, Ipomea aquatica, dan Eichhornia crassipes) sebagai bioindikator pencemaran perairan. Data diambil di 3 stasiun dengan jarak antar stasiun ± 1000 m. Parameter yang diukur yaitu kadar Pb pada tumbuhan dan air sungai meliputi suhu, pH, DO, kekeruhan, dan kecepatan arus. Analisis kadar timbal (Pb) dilaksanakan di Laboratorium Gizi FKM,Unair menggunakan metode (AAS), Pengukuran DO dan kekeruhan dilaksanakan di Laboratorium Ekologi Biologi FMIPA, Unesa, sedangkan pengukuran suhu, pH, dan kecepatan arus dilakukan in situ. Hasil pengukuran timbal (Pb) pada tumbuhan akuatik mengacu pada SNI 7387:2009 sedangkan penilaian terhadap kadar logam Pb dan kualitas air sungai mengacu pada pada PP. No 82 Tahun 2001. Hasil penelitian timbal (Pb) di stasiun I, II, dan III pada tumbuhan T. angustifolia sebesar (0,071, 0,085, dan 0,074) ppm; I. aquatica sebesar (0,018, 0,024, dan 0,017) ppm; dan E. crassipes sebesar (0,073, 0,067, dan 0,081) ppm. Kadar timbal (Pb) pada air Sungai Brangkal pada stasiun I,II 0,002 ppm, dan stasiun III 0,006 ppm memenuhi baku mutu menurut PP No 82 tahun 2001 berkategori baik.