2020
DOI: 10.31842/jurnalinobis.v3i2.134
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Struktur Modal Optimal dalam rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (Studi Kasus PT Wijaya Karya Tahun 2016 s.d. 2019)

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang penentuan struktur modal yang optimal dalam rangka pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) selama tahun 2016—2019. Tinjauan terhadap rasio solvabilitas WIKA periode 2016—2019, yaitu DER, DTCR, dan TIE WIKA masih berada di batas aman berdasarkan kebijakan manajemen dan rata-rata perusahaan sebanding, yaitu BUMN Konstruksi. Meskipun begitu, debt ratio WIKA rata-rata melebihi 50% dari aktiva dan rata-rata perusahaan sebanding. Terk… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Kulikov et al (2023) dan Satrio (2022) menjelaskan bahwa pendanaan menggunakan proporsi utang yang lebih tinggi dari ekuitas dapat menghasilkan rata-rata biaya modal tertimbang yang lebih rendah sehingga perusahaan dapat lebih memaksimalkan nilai perusahaannya. Argumen dari penelitian Naima & Yudanto (2020) dan Saputri et al (2023) juga sejalan dengan dua peneltian sebelumnya, di mana perusahaan dapat menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi ketika utang lebih besar dibandingkan dengan modal sendiri karena adanya keuntungan pajak atau tax shield. Hal tersebut dikarenakan penelitianpenelitian terdahulu tersebut tidak mempertimbangkan biaya kebangkrutan yang meningkat seiring peningkatan utang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kulikov et al (2023) dan Satrio (2022) menjelaskan bahwa pendanaan menggunakan proporsi utang yang lebih tinggi dari ekuitas dapat menghasilkan rata-rata biaya modal tertimbang yang lebih rendah sehingga perusahaan dapat lebih memaksimalkan nilai perusahaannya. Argumen dari penelitian Naima & Yudanto (2020) dan Saputri et al (2023) juga sejalan dengan dua peneltian sebelumnya, di mana perusahaan dapat menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi ketika utang lebih besar dibandingkan dengan modal sendiri karena adanya keuntungan pajak atau tax shield. Hal tersebut dikarenakan penelitianpenelitian terdahulu tersebut tidak mempertimbangkan biaya kebangkrutan yang meningkat seiring peningkatan utang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan beberapa faktor yang belum dipertimbangkan pada penelitian terdahulu pada pemaparan sebelumnya. Penelitian ini mempertimbangkan faktor biaya kebangkrutan yang belum dipertimbangkan oleh peneliti JAIM: Jurnal Akuntansi Manado | 85 Naima & Yudanto (2020), Saputri et al (2023), dan Satrio (2022), serta mempertimbangkan faktor makroekonomi yang belum dipertimbangkan oleh peneliti Kulikov et al (2023). Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan representatif dengan kondisi perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai pendanaan dan struktur modal optimal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perusahaan dengan penggunaan utang melebihi modal sendiri yang dimiliki akan dihadapkan pada 2 kondisi, yaitu kenaikan risiko sebagai dampak kenaikan beban bunga yang dibayarkan dan manfaat pajak dari penggunaan utang. Untuk itu, perusahaan dapat menentukan struktur modal optimal yang dapat menyeimbangkan antara manfaat dan risiko untuk menghasilkan nilai perusahaan yang maksimal (Naima & Yudanto, 2020). Nilai perusahaan merupakan ekspektasi dari nilai investasi saham dengan indikator harga saham yang diperjualbelikan di pasar saham.…”
unclassified