Daerah Bima merupakah salah satu wilayah di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh laut, transportasi perahu menjadi salah satu sarana yang digunakan untuk mobilitas masyarakat, Di Bima Angkutan Penyebrangan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian masyarakat, karena lancar atau tidaknya proses pengangkutan khususnya pengangkutan Penyebrangan mempengaruhi tingkat aktivitas maupun perkembangan ekonomi masyarakat. . Menggunakan transportasi darat memerlukan waktu yang lama, sekitar 1 sampai 2 jam, Sedangkan menggunakan transportasi laut hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 15 sampai 30 menit. Penentuan besaran tarif perahu tradisional membutuhkan penanganan dan kebijakan yang arif. Karena harus dapat menjembatani kepentingan penumpang selaku konsumen dan pengusaha angkutan umum. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah mengetahui tarif angkutan penyeberangan yang berlaku saat ini terhadap kemampuan penumpang dan Kesesuaian tarif terhadap Biaya Operasional. Penelitian ini menggunakan analisis Ability to Pay untuk mengetahui tingkat kemampuan membayar pengguna jasa agar sejalan dengan tingkat pendapatan dan pembiayaan operasional armada. Perhitungan Ability to Pay mendominasi sebesar 51% pengguna setuju membayar Rp. 16.000 per satu kali perjalanan. Kemudian hasil analisa antara pendapatan dan pengeluaran per moda angkutan dalam setahun, jika pendapatan diasumsikan berdasarkat tingkat keterisian penumpang sebesar 100% keuntungan diperoleh sebesar Rp. 685.581.000, untuk 75% sebesar Rp. 483.981.000, dan 50% Sebesar Rp. 181.582.000.