The development of technology and information today has placed the internet as a primary need in life. The simple to complex problems can be solved with the help of the internet. This fact has realized by Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Islamic (PPFF). PPFF is a life skills religious education institution that has many students at various levels. Media literacy at PPFF is important. Increased internet consumption necessitates a need for intelligent and critical media skills. This study focuses on the media literacy knowledge of students (mahasantri). This study aims to see the literacy skills of PPFF students. This type of research is field research. The method used is descriptive quantitative where the researcher intends to measure the media literacy ability of students. Data was collected by spreading questionnaires to respondents. The type of sampling method used simple random sampling. The level of media literacy knowledge is measured using the Likerts Summated Rating Scale (LSRS). Researchers used 9 media literacy instruments from Jenskin. There are play, performance, simulation, multitasking, distributed cognitions, collective intelligence, judgment, networking and negotiations. The results show that students at Pondok Pesantren Fadhul Fadhlan have good media literacy knowledge.***Kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini telah menempatkan internet sebagai kebutuhan primer dalam kehidupan. Berbagai persoalan mulai dari yang sederhana sampai yang rumit dapat diselesaikan dengan bantuan internet. Fakta tersebut disadari oleh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF). PPFF merupakan lembaga pendidikan agama life skill yang memiliki santri dengan berbagai jenjang pendidikan. Literasi media di Ponpes Fadhul Fadhlan merupakan kajian yang menarik. Konsumsi internet yang meningkat meniscayakan sebuah kebutuhan skill cerdas dan kritis bermedia. Kajian ini fokus pada pengetahuan literasi media santri mahasiswa (mahasantri). Kajian ini bertujuan untuk melihat kemampuan literasi peserta didik PPFF. Jenis kajian ini adalah kajian lapangan dengan metode kuantitatif deskiptif dimana peneliti bermaksud untuk mengukur kemampuan literasi media mahasantri. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Jenis metode sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengukuran tingkat pengetahuan literasi media memakai Likkerts Summated Rating Scale (LSRS). Peneliti menggunakan 9 instrument literasi media dari Jenskin yaitu play, performance, simulation, multitasking, distributed cognitions, collective intelegence, judgment, networking dan negotiations. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mahasantri di Pondok Pesantren Fadhul Fadhlan sudah memiliki pengetahuan literasi media yang baik.