2020
DOI: 10.20884/1.dr.2020.16.2.321
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Zona Resapan dan Keluaran Air Tanah di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes

Abstract: <p>Ketersediaan air di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes saat musim kemarau sangat terbatas. Bahkan, setiap musim kemarau Pemerintah Kabupaten Brebes memberikan bantuan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Belum adanya kajian potensi air tanah di daerah tersebut menyebabkan persoalan kekeringan tidak dapat diatasi dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, kajian pemodelan air tanah sangat diperlukan untuk mengetahui potensi dan sebaran air tanah di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes. Tujuan d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2
2

Relationship

2
2

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(1 citation statement)
references
References 6 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Peristiwa likuefaksi dapat menimbulkan amblesan, keruntuhan, pengangkatan pada bangunan, retakan tanah, longsor, dan lainlain. Salah satu contoh dari pengaruh likuefaksi adalah kerusakan-kerusakan yang dihasilkan selama gempa bumi Bengkulu 2000, gempa bumi Aceh 2004, gempa bumi Nias 2005, dan gempa bumi Yogyakarta 2006 [1], [2]. Berdasarkan penelitian likuefaksi di beberapa negara, diketahui bahwa peristiwa likuefaksi bersifat ko-seismik dan sebaran kerusakan akibat likuefaksi pada umumnya hanya terjadi pada daerah yang terbentuk oleh lapisan sedimen granular yang jenuh air dengan kepadatan rendah, serta didukung oleh pergerakan ko-seismik di permukaan yang melebihi nilai ambang tertentu [3].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peristiwa likuefaksi dapat menimbulkan amblesan, keruntuhan, pengangkatan pada bangunan, retakan tanah, longsor, dan lainlain. Salah satu contoh dari pengaruh likuefaksi adalah kerusakan-kerusakan yang dihasilkan selama gempa bumi Bengkulu 2000, gempa bumi Aceh 2004, gempa bumi Nias 2005, dan gempa bumi Yogyakarta 2006 [1], [2]. Berdasarkan penelitian likuefaksi di beberapa negara, diketahui bahwa peristiwa likuefaksi bersifat ko-seismik dan sebaran kerusakan akibat likuefaksi pada umumnya hanya terjadi pada daerah yang terbentuk oleh lapisan sedimen granular yang jenuh air dengan kepadatan rendah, serta didukung oleh pergerakan ko-seismik di permukaan yang melebihi nilai ambang tertentu [3].…”
Section: Pendahuluanunclassified