Analysis Inventory of Consumable Goods Using Min-Max Method at Universitas Pertamina

Abstract

Inventory control is one of the problems faced by Universitas Pertamina. In the management of inventory, especially Consumable items, Universitas Pertamina does not determine the limited value of inventory that must be stored. Thus, this causes asset management difficult to determine the ordering quantity for each item and how many items should be stored in the warehouse. The purpose of this study is to recommend policies related to the value of safety stock, minimum stock, and maximum stock for each consumable item. The method used is the Min-Max Stock method. In addition, the ABC classification method is also used to classify items based on the level of usage. The results of this study are in the form of value limits for safety stock, minimum stock, and maximum stock. Then the priority item classification must be managed. Based on the calculation results, it is found that by using the min-max method, Universitas Pertamina can save up to 30% of inventory costs compared to the current policy.

Comparison of Min-Max and EOQ Methods in Web-Based Stock Management Information System

“…Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Min-max sebagai strategi pengendalian persediaan. Penelitian yang dilakukan oleh (Irfan Romadhon et al, 2022) tentang analisis persediaan barang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai dari safety stock, minimum stock, dan maksimum stock untuk setiap barang.…”

“…Ada berbagai macam metode yang tersedia seperti metode min-max stock dan metode Economic Order Quantity atau EOQ. Metode min-max stock merupakan sebuah metode pengendalian stok barang dengan cara menentukan jumlah minimal dan maksimal sebuah barang untuk mengatur stok barang yang disimpan dan juga beserta jumlah safety stock (Irfan Romadhon et al, 2022). Metode EOQ merupakan metode pengendalian stok barang lainnya yang dipakai untuk membantu dalam proses pembelian barang agar lebih optimal dengan cara mencari jumlah pembelian yang tepat sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan lebih sedikit (Vikasari et al, 2023).…”