Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) berupaya mengelola permasalahan PKL dengan membuat sentra PKL sebagai solusi atas permasalahan terganggunya keindahan kota, terhambatnya aktivitas pejalan kaki di trotoar, dan lalu lintas yang menjadi tidak lancar. Sejak pertama didirikannya hingga awal tahun 2020, program Sentra Wisata Kuliner (SWK) Urip Sumoharjo beberapa kali mendapati keadaan “mati suri”, yaitu menurunnya minat pembeli yang menyebabkan sepinya sentra. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan manajemen strategi program SWK Urip Sumoharjo oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik dalam pengumpulan data melalui observasi dengan mewawancarai pihak Dinas dan PKL disertai dengan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SWK Urip Sumoharjo sebagai sentra wisata kuliner di Kota Surabaya yang dilakukan oleh Dinkopum, yaitu Menetapkan Misi dan Tujuan, Dinkopum meningkatkan kemampuan usaha mikro dalam mengembangkan sumber daya produktif melalui SWK Urip Sumoharjo; Ancaman dan Peluang, berpeluang menjadi sentra maju dengan promosi serta menemukan ancaman berupa tempat makan modern dan kepekaan pelanggan terhadap produk; Kekuatan dan Kelemahan, pemberian pendampingan & pelatihan serta sarana prasarana sebagai kekuatan yang dimilki Dinkopum dan kelemahannya yakni kualitas kuantitas SDM dan lokasi sentra; Mempertimbangkan Alternatif Strategi, dengan rencana peningkatan SDM; Memilih Strategi, dengan peningkatan kualitas SDM; Implementasi Strategi, dengan pendampingan dan pelatihan PKL; Evaluasi Strategi, Dinkopum belum mampu mengubah pola pikir PKL. Salah satu saran yang dapat diajukan adalah meningkatkan sosialisasi dan promosi SWK kepada masyarakat Surabaya.
Kata kunci: Manajemen Strategi, Sentra Wisata Kuliner, PKL.
The Government of Surabaya with the Cooperative and Micro Business Office of Surabaya are trying to manage problems related to street vendors (PKL) by making 44 street vendors centra as a solution to problems with disruption of the beauty of the city, obstruction of pedestrian activity on sidewalks, and unstable traffic. Since it was first established until early 2020, the Culinary Tourism Center (SWK) program on Jalan Urip Sumoharjo has several times encountered a "suspended animation", which is a decline in buyer interest which has led to lonely centers. The purpose of this study is to describe the strategic management of the SWK Urip Sumoharjo program by the Surabaya City Department of Cooperatives and Micro Businesses. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Techniques in collecting data through observation by interviewing the department and street vendors accompanied by documentation. Data analysis techniques by, data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. The results showed that SWK Urip Sumoharjo as a center for culinary tourism in the city of Surabaya carried out by Dinkopum, namely Setting Mision and Goals, Dinkopum increasing the ability of micro-businesses in developing productive resources through SWK Urip Sumoharjo; Researching Threats and Opportunities, having the opportunity to become a center forward with promotions and discovering threats in the form of modern eating places and customer sensitivity to products; Researching Strengths and Weaknesses, providing assistance & training as well as infrastructure as the strengths of Dinkopum and weaknesses, namely the quality of the quantity of human resources and the location of the center; Considering alternative strategies, with plans to increase human resources; Choosing a strategy, by improving the quality of human resources; Strategy Implementation, with PKL assistance and training; Strategy Evaluation, Dinkopum has not been able to change the mindset of street vendors. One of the suggestions that can be put forward is to increase the socialization and promotion of SWK to the people of Surabaya.
Keywords: Strategic Management, Culinary Tourism Center, Street Vendors.