Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa total penghematan biaya tagihan listrik PLN yang cukup tinggi pada saat musim kemarau dengan menggunakan panel surya pada atap gedung. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Teh PTPN VI Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Pengoperasian pembaruan sumber energi tersebut tidaklah sama sederhananya apabila menggunakan sumber daya Microhydro, sehingga dibutuhkan sebuah program aplikasi Hybrid Optimization Model of Electric Renewable (HOMER). Program aplikasi ini digunakan untuk menghitung, Initial Cost, Cost Of Energy (COE) dan Break Event Point (BEP) terendah dengan life time 25 tahun. Dengan bantuan Helioscope dapat diketahui komponen yang diperlukan yaitu 164 panel surya 330 wp, 2 baterai Baterai Surette Rolls 4-Ks25p, 1 inverter hybrid 40000TL3-S. Berdasarkan analisa Hybrid Optimization Model of Electric Renewable (HOMER) didapatkan nilai, Initial Cost sebesar Rp.1.049.620.000, Cost Of Energy (COE) sebesar Rp.752/Kwh dan Break Event Point (BEP) selama 24 tahun . Hasil simulasi dari optimasi desain sistem Hybrid microhydro, PLN dengan photovoltaic array berkelanjutan ini menunjukkan bahwa kontribusi energi listrik yang diproduksi PLN sebesar 11.856 kWh/Tahun (16.3%) dan solar cell sebesar PV: 61.092 kWh/Tahun (83.7%).