Stroke atau sering disebut juga sebagai abnormalitas pada pembuluh darah di otak (Cerebrovascular Accident/CVA) adalah kondisi di mana terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang disebabkan oleh kurangnya atau terhentinya penyaluran darah ke otak sehingga mengakibatkan penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah dan sel-sel pada beberapa bagian otak yang mengalami kelumpuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan transcranial direct current stimulation (TDCS) pada pasien pasca stroke dengan menggunakan pendekatan quantitative Electroencephalograph (qEEG) yang dimana berfungsi dalam memperhatikan perubahan pita gelombang frekuensi EEG yang diamati. Parameter kuantitatif yang digunakan adalah parameter power pada tiap gelombang EEG (Delta, Theta, Alfa, Beta, dan Gamma). Perekaman sinyal EEG berlangsung selama 5 (lima) menit dalam kondisi sadar dengan pemberian stimulus sebesar 2 mA dalam waktu Β±10 menit kepada 12 subjek pasien pasca stroke, dan 11 subjek normal sebagai kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan yang baik pada parameter power setiap gelombang EEG setelah stimulus diberikan kepada subjek pasca stroke. Sebelum pemberian TDCS, gelombang EEG yang dominan berada pada pita gelombang delta, dengan rerata persentase sebesar 43.03 Β± 5.06%. Setelah stimulus diberikan, terjadi peningkatan pada pita frekuensi alfa dan penurunan pada pita frekuensi delta yaitu 1.42 Β± 0.15% (p = 0.001) dan 10.44 Β± 2.02% (p = 0.000). Dengan demikian, penggunaan Transcranial Direct Current Stimulation (TDCS) membawa perubahan terhadap hasil gelombang EEG pada subjek pasca stroke mengikuti struktur hasil gelombang EEG pada subjek normal.