Dekanter digunakan untuk memisahkan fasa minyak dari sludge underflow continuous settling tank (CST) pada unit klarifikasi di Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Jenis dekanter yang umum digunakan di PKS adalah dekanter 3 fasa. Tulisan ini membahas tentang preferensi pemilihan merek dekanter 3 fasa dengan menggunakan metode analisis Analytic Hierarchy Process (AHP). Sebelum dilakukan analisis AHP, koresponden ahli membuat daftar kriteria dan sub-kriteria pemilihan dekanter. Analisis AHP dilakukan tiga tahap, yaitu: i) pengelompokan kriteria, ii) penilaian perbandingan silang kriteria dan sub-kriteria oleh koresponden user, dan iii) penilaian perbandingan kriteria dan sub-kriteria terhadap merek dekanter oleh koresponden user. Analisis AHP menggunakan software Expertchoice® versi 11. Hasil analisis tahap pertama AHP berupa: i) daftar pertanyaan hubungan kriteria dan sub kriteria terhadap merek dekanter yang tersusun dalam kuesioner, dan ii) bobot nilai untuk setiap pertanyaan. Sebanyak 10 orang koresponden user diwawancara untuk menjawab pertanyaan kuisioner. Seluruh data dari kuisioner diinput ke dalam platform analisis. Hasil analisis tahap kedua AHP menunjukkan bahwa kriteria teknis menjadi preferensi utama konsumen dibandingkan kriteria ekonomi. Nilai preferensi tertinggi sub-kriteria ekonomi adalah ketersediaan spare part (KSP), nilai preferensi tertinggi sub-kriteria teknis adalah losis minyak (LM). Hasil analisis tahap ketiga AHP adalah dekanter Merek B berada pada peringkat pertama, dengan nilai preferensi ekonomi 0,148 dan teknis 0,130. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai preferensi dapat berubah jika melibatkan analisis yang kompleks antara kriteria, sub-kriteria dan merek dekanter. Hasil analisis sensitifitas menunjukkan bahwa dekanter Merek B dan Merek E menjadi peringkat pertama preferensi, dimana Merek E berada pada rangking ketiga sebelum analisis sensitifitas.