2023
DOI: 10.1051/e3sconf/202344805019
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analysis of Work-Related Stress on HSE Department Employee in Concentrating Division of PT Freeport Indonesia

Arif Susanto,
Muhamad Razif Iqbal,
Agra Mohamad Khaliwa
et al.

Abstract: Work stress can arise from within or from outside the organization, the cause of which is often felt by workers. Work stress is included in occupational diseases and generally comes from the amount or lack of understanding of the work. The purpose of this study is to diagnose work stress on employees in the HSE Department of the Concentrating Division of PT Freeport Indonesia, which is assessed through 6 aspects contained in the Regulation of the Minister of Manpower Number 5 of 2018. Type of research is semi-… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 10 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian di tambang batu, pasir, dan kerikil menyebutkan bahwa karyawan yang bekerja > 60 jam perminggu memiliki tingkat stres yang lebih tiggi, tingkat burnout yang lebih tinggi, dan tingkat kesehatan yang lebih rendah [23]. Pada studi yang dilakukan di perusahaan tambang dengan responden karyawan yang bekerja di departemen K3L di divisi pengolahan konsentrat tembaga, diketahui bahwa faktor tuntutan kuantitatif menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stres kerja, dimana studi ini mengindentifkasi tuntutan kuantitaif yang paling dirasakan oleh karyawan adalah karena tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dan proyek dalam waktu yang bersamaan [24].…”
Section: Stres Kerjaunclassified
“…Penelitian di tambang batu, pasir, dan kerikil menyebutkan bahwa karyawan yang bekerja > 60 jam perminggu memiliki tingkat stres yang lebih tiggi, tingkat burnout yang lebih tinggi, dan tingkat kesehatan yang lebih rendah [23]. Pada studi yang dilakukan di perusahaan tambang dengan responden karyawan yang bekerja di departemen K3L di divisi pengolahan konsentrat tembaga, diketahui bahwa faktor tuntutan kuantitatif menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stres kerja, dimana studi ini mengindentifkasi tuntutan kuantitaif yang paling dirasakan oleh karyawan adalah karena tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dan proyek dalam waktu yang bersamaan [24].…”
Section: Stres Kerjaunclassified