Industri semen merupakan salah satu industri yang paling intensif energi di dunia karena di dalam proses produksinya mengkonsumsi sekitar 12–15% dari total penggunaan energi dan setara dengan 30-40% dari total biaya produksi semen. Analisis eksergi diperlukan untuk mengetahui kerugian kerja pada suatu mesin atau sistem. Dalam perhitungan eksergi diperlukan data kapasitas panas. Karena massa yang masuk ke dalam kiln berupa senyawa kimia, maka untuk menghitung kapasitas panasnya sesuai dengan zat kimia pada senyawa tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai rasio bahan baku terhadap klinker adalah 1,87 kg/kg klinker dengan nilai energi spesifik sebesar 1.753,93 kJ/kg klinker. Nilai efisiensi energinya adalah 94,16%, 89,40%, dan 72,40%. Untuk nilai efisiensi eksergi adalah 39,07%, 52,75%, dan 43,49% serta nilai efisiensi eksergetik adalah 71,79%, 49,22%, dan 65,75%. Efisiensi penggunaan bahan bakar pada kiln berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, tergantung kepada jenis kiln dan proses yang digunakan. Nilai energi dan eksergi pada klinker dapat dihitung per satuan massa produk klinker yang dihasilkan.