Anesthesia for Patients with Prior Stroke

Abstract

An increasing number of patients with a prior history of stroke present for various types of surgeries. They have varying degree of neurological disability and associated co-morbidities, which pose challenges for their perioperative management. There is paucity in literature about their management guidelines for noncardiac, noncarotid surgeries. The available literature suggests higher risk of perioperative stroke, postoperative neurological deficits, and other morbidities. Measures to reduce perioperative risks are discussed in this review. Prior optimization by improving modifiable risk factors, choosing appropriate timing of elective surgery, and careful titration of anesthesia and close monitoring are needed.

Pengelolaan Anestesi untuk Cedera Otak Traumatik pada Pasien dengan Stroke Iskemik

“…1,15 Klopidogrel sendiri diasosiasikan dengan risiko perdarahan intraoperatif yang lebih tinggi daripada aspirin. 16 Kasus ini menunjukan hasil pemeriksaan PT dan PTT sebelum operasi normal. PT dan APTT tidak mencerminkan keseluruhan status koagulasi pasien, klopidogrel yang dikonsumsi pasien merupakan antiplatelet yang bekerja dengan cara menginhibisi trombosit sehingga kemungkinan tidak mempengaruhi PT dan PTT melainkan bleeding time.…”

“…6 Terlebih, pada pasien dengan riwayat stroke iskemik terdapat peningkatan risiko perioperatif terkait disabilitas neurologis, komorbiditas, dan efek anestesi serta pembedahan. 16 Pasien dengan riwayat stroke iskemik dapat mengalami stroke perioperatif, yaitu infark iskemik atau hemoragik yang terjadi selama pembedahan atau dalam 30 hari pasca pembedahan. Hal ini terkait gangguan cardiac output, metabolisme serebral, dan oksigenasi yang dicetuskan oleh anestesi dan pembedahan.…”

“…Adanya komorbiditas berupa penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis juga perlu menjadi perhatian. 16 Terdapat beberapa pemeriksaan dan optimalisasi kondisi yang perlu dilakukan sebelum dilakukan anestesia. Hal terpenting adalah mengidentifikasi faktor risiko yang dapat memperburuk luaran pasien pasca pemberian anestesi.…”

“…Durasi operasi juga perlu diminimalisasi untuk menurunkan risiko komplikasi dan stroke perioperatif. 16 Pemeliharaan anesthesia dapat menggunakan anestesi intravena ataupun inhalasi. Literatur terbaru menunjukan bahwa tidak ada perbedaan luaran antara penggunaan anestesi intravena dan inhalasi ataupun kombinasi keduanya.…”

“…Pada populasi pasien ini, tekanan darah selama operasi harus dipertahankan minimal sesuai tekanan darah sebelum operasi. 16 Pasien dengan hipertensi intrakranial dapat mengalami hipertensi arterial sebagai respons sistemik terhadap penurunan tekanan perfusi serebral. Respons Cushing ini bertujuan mengembalikan perfusi serebral untuk mencegah iskemia lebih lanjut.…”