IntisariPengaruh medan magnet pada pembawa muatan lapisan Spirulina sp hasil spin coating melalui pengukuran I-V dilaporkan pada makalah ini. Hasil pengukuran magneto konduktansi menunjukkan bahwa medan yang diperlukan untuk mencapai nilai arus terukur konstan pada sampel B lebih kecil dari sampel A. Hal ini mengindikasikan bahwa mekanisme rekombinasi pasangan pembawa muatan disumbang oleh tingkat kemurnian. Akhirnya rasio MC 37,4% dan 50,6% diperoleh untuk masing-masing sampel A dan sampel B.
AbstractThe magnetic field effect on the charge carrier of Spirulina sp thin filmsby spin coating fabrication by mean a I-V measurements is reported in this paper. Magnetoconductance measurements showed that the field required to achieve the saturated currentof sample B is smaller than the sample A. This indicated the mechanism of charge carrier recombination attribute to the degree of purity. Finally, a MC ratio of 37.4% and 50.6% was obtained for sample A and sample B, respectively.KATA KUNCI: Spirulinasp, pengukuran I-V, magnetoconductance
I. PENDAHULUANDiskusi berkenaan dengan devais elektronika organik belakangan ini menjadi perbincangan hangat para fisikawan. Hal ini mengingat, dewasa ini aplikasi di bidang elektronika modern dibuat tidak hanya disumbang oleh semikonduktor konvensional berbasis bahan semikonduktor, melainkan juga dari bahan organik [1]. Terdapat ketertarikan besar pada bahan organik ini karena biaya yang murah dan mudah dalam proses pembuatan [2]. Salah satu topik hangat di bidang elektonika organic adalah efek medan magnet terhadap pembawa muatan. Telah ditemukan bahwa arus pada devais organik dapat diubah dengan cara mengaplikasikan medan magnet kecil. Efek ini mengacu pada magneto-conductance (MC) atau organic magneto-resistance (OMAR) [3]. Efek medan magnet dapat muncul pada temperatur ruang dengan kisaran medan magnet kecil yaitu kisaran mili Tesla, membuka potensi aplikasi sensor [4].Pada makalah ini, kajian mengenai efek medan magnet terhadap pembawa muatan lapisan klorofil alam didikusikan. Lapisan klorofil alam ditumbuhkan di atas substrat Cu PCB berpola. Evaluasi ketergantungan pembawa muatan terhadap medan magnet pada sampel lapisan klorofil diuji dengan dengan metode I-V sistem two probe pada temperatur ruang. * E-MAIL: bpurnama@mipa.uns.ac.id
II. METODOLOGITahapan yang dilakukan untuk membuat larutan Spirulina sp yaitu ekstraksi, evaporasi dan kromatografi mengikuti prosedur sebelumnya [5]. Pada tahap ekstraksi, dilakukan pelarutan serbuk Spirulina sp dengan aceton (p.a.). Untuk 1 gram bubuk Spirulina sp dilarutkan dengan 5 mL aceton. Proses pencampuran dilakukan dengan pengadukan menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan putar 500 rpm selama 60 menit agar diperoleh larutan yang homogen. Selanjutnya dilakukan penyaringan untuk memperoleh batas maksimum ukuran partikel yang diinginkan dengan menggunakan kertas saring Whattman no. 42 (batas maksimum ukuran 2 µm lolos kertas saring). Tahap berikutnya adalah proses evaporasi untuk memisahkan pelarut (aseton) dengan zat terlarut (klorofil...