Sebagai bentuk implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, sekelompok dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti telah melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertemakan “Merintis Usaha Bagi Calon Wirausaha Muda” bagi para guru dan santri di Pondok Pesantren Madinah Al-Hijrah Pandeglang, Banten, pada hari Selasa, 18 Januari 2022. Tujuan utama dari kegiatan in adalah untuk meningkatkan pengetahuan pada santri mengenai bagaimana merintis sebuah usaha yang berdaya saing tinggi dan menjadi seorang pengusaha tangguh. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring mengingat situasi pandemi saat ini, namun tidak mengurangi semangat dan antusiasme para santri terhadap materi yang diberikan. Sesuai tema kegiatannya, materi yang diberikan pada kegiatan PKM ini berkaitan dengan kewirausahaan, baik dalam membangun spirit wirausaha, perencanaan, pengelolaan dan lain sebagainya. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembekalan dari kelompok Dr. Ellyana Amran, MSc, yang membekali para santri tentang bagaimana menggali potensi diri untuk menjadi seorang wirausaha muda yang tangguh dan kreatif serta mengenal lebih dekat seluk beluk kewirausahaaan. Sementara itu Prof. Dr. Tulus Tambunan dan tim membekali santri kiat-kiat agar menjadi pengusaha yang sukses dalam menghadapi persaingan serta langkah-langkah memulai usaha bagi calon wirauaha muda, sedangkan Dida Nurhaida SE., MSi dan tim memberikan tips bagaimana menggali ide dan memanfaatkan peluang usaha serta tutorial membuat rencana usaha secara step-by-step. Pengasuh Ponpes Madinah Al-Hijrah, Ustadz Budi Surahman, sangat mengapresiasi kegiatan ini dan menilai bahwa pembekalan yang diberikan kepada para guru dan santri sangat bermanfaat. Apakah benar-benar akan bermanfaat, dalam arti para santri di Ponpes Madinah Al-Hijrah ini pada suatu saat bisa menjadi pengusaha-pengusaha mudah yang tangguh, waktu nanti yang akan membuktikan. Namun satu hal yang pasti, hanya dengan pendidikan saja tidak cukup. Untuk bisa menjalankan sebuah perusahaan yang berdaya saing tinggi juga membutuhkan faktor-faktor krusial lainnya terutama akses ke teknologi termasuk teknologi digital, modal, dan informasi; kemampuan berinovasi; budaya bisnis yang mendukung; dan iklim usaha yang kondusif.