Latar Belakang : Manajemen yang efektif dalam mengatasi cedera anterior cruciate ligament (ACL) memiliki dua pilihan, yaitu manajemen konservatif dan operasi rekonstruksi. Kedua pilihan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi lutut secara optimal tanpa risiko cedera berulang atau perubahan degeneratif pada lutut. Keberhasilan dari kedua pendekatan ini tergantung pada program pemulihan dan komitmen yang diberikan dalam melakukan latihan pemulihan. Evaluasi positif secara psikologis, penilaian subjektif, serta evaluasi objektif terhadap fungsi fisik tak jarang dipergunakan buat menilai kesiapan individu untuk kembali melakukan kegiatan fisik yang sama sebelum mengalami cedera.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi korelasi antara fungsi lutut dan kesiapan fisiologis pada pasien yang mengalami cedera ACL dan menjalani baik operasi rekonstruksi maupun penanganan konservatif.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka atau literatur review. Pencarian jurnal menggunakan data base melalui google scholar dan PubMed. Pencarian kata menggunakan kata kunci “injury, anterior cruciate ligament, knee functional, psychological readiness”. Jurnal yang digunakan pada penelitian ini dengan inklusi 5 tahun terakhir. Berdasarkan hasil pencarian dijumpai 5 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Hasil : Berdasarkan hasil telaah 5 jurnal menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan pada skor subjektif international knee documentation committee 2000 (IKDC 2000) dan anterior Cruciate Ligament Return to Sport After (ACL-RSI ) antara pasien dengan penanganan konservatif dan operasi rekonstruksi.
Simpulan : Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara hasil Skor IKDC 2000 dan ACL-RSI pada pasien yang mendapatkan penanganan konservatif dan operasi rekonstruksi.
Kata Kunci : ACL, cedera lutut, kesiapan fisiologis.