Latar belakang: Tikus dikenal sebagai reservoir utama Leptospira, sedangkan ayam yang banyak dikembangbiakkan oleh rumah tangga Indonesia juga dilaporkan sebagai pembawa Leptospira di tempat lain. Kajian tentang leptospirosis masih kurang di Bali, khususnya daerah padat di kota Denpasar dengan faktor risiko potensial dari segi kondisi sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan Leptospira sp. pada tikus dan ayam yang hidup di permukiman padat perkotaan di Denpasar Selatan, Indonesia.Metode: Pada April 2021, 20 ekor tikus (8 R. tanezumi, 10 Rattus norvegicus dan 2 R. tiomanicus ) dan 30 ekor ayam (Gallus gallus domesticus) ditangkap dari rumah dan sekitarnya di empat pemukiman berbeda. Serum darah sampel diuji antibodi Leptospira dengan Microscopic Agglutination Test (MAT) yang dilakukan di B2P2VRP Salatiga, Indonesia, menggunakan 15 serovar Leptospira yaitu Bangkinang, Grippotyphosa, Icterohaemorrhagiae, Canicola, Pyrogenes, Hardjo, Hebdomadis, Pomona, Djasiman, Robinsoni , Bataviae, Mini, Sarmin, Manhao, dan Rama.Hasil: Serum dengan aglutinasi diperoleh dari dua (10%) dari 20 ekor tikus (R. norvegicus) dan dua (6,7%) dari 30 ekor ayam. Serogrup yang ditemukan pada tikus adalah Bataviae, Djasiman, dan Icterohaemorrhagiae dengan titer 1:80, 1:80 dan 1:160. Serogrup yang ditemukan pada ayam adalah Icterohaemorrhagiae (titer 1:40) dan Robinsoni (titer 1:20).Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa R. norvegicus merupakan reservoir hewan pengerat di lokasi penelitian, sedangkan ayam berpotensi terkena Leptospira sp. dari lingkungan tempat tinggal mereka di permukiman perkotaan. Dengan demikian, terdapat risiko Leptospirosis di lokasi penelitian sehingga perlu dilakukan tindakan preventif dan surveilans secara terus menerus. ABSTRACT Title: Prevalence of Leptospira sp. in Rats and Chickens from Dense Settlements in South Denpasar, IndonesiaBackground: Rats are known as the main reservoir of Leptospira, while chickens, which are commonly bred by Indonesian households, has also been reported as carrier of Leptospira elsewhere. Studies on leptospirosis are lacking in Bali, particularly dense area in Denpasar city with potential risk factors in terms of the environmental sanitation condition. This study aims to identify the occurrence of Leptospira sp. in rats and chicken living in urban dense settlements in South Denpasar, Indonesia. Method: In April 2021, 20 rats (8 R. tanezumi, 10 Rattus norvegicus and 2 R. tiomanicus) and 30 chickens (Gallus gallus domesticus) were captured from houses and the surroundings in four different settlements. The blood serum from samples were tested for Leptospira antibodies by Microscopic Agglutination Test (MAT) which conducted at B2P2VRP Salatiga, Indonesia, using 15 serovars of Leptospira namely Bangkinang, Grippotyphosa, Icterohaemorrhagiae, Canicola, Pyrogenes, Hardjo, Hebdomadis, Pomona, Djasiman, Robinsoni, Bataviae, Mini, Sarmin, Manhao, and Rama. Result: The serum with agglutination were obtained from two R. norvegicus (10%) of 20 rats and two (6.7%) of 30 chickens. The serogroups found in rats were Bataviae, Djasiman, and Icterohaemorrhagiae with titers 1:80, 1:80 and 1:160 respectively. The serogroups found in chicken were Icterohaemorrhagiae (titer 1:40) and Robinsoni (titer 1:20). Conclusion: The study findings show that R. norvegicus is a rodent reservoir in the study site, while chicken potentially exposed to Leptospira sp. from their living environment in urban settlements. This indicate that there is a risk of Leptospirosis in the study site and thus preventive measure and surveillance need to be continuously taken.