ABSTRAKSalah satunya adalah dengan penggunaan chitosan.Chitosan (β-1,4 amino-2-dioksi-D-glukosa) merupakan biopolimer karbohidrat yang diperoleh dari proses deasetilasi chitin, yakni produk samping (limbah) dari pengolahan industri perikanan, khususnya dari cangkang crustacea seperti udang dan rajungan. Chitosan dapat terdegradasi secara biologis karena sifatnya alami, tidak beracun. Dari hasil beberapa penelitian, chitosan memperlihatkan kemampuannya dalam melawan mikroba perusak dan patogen (Rabea et al., 2003).Chitosan digunakan sebagai preservasi pada daging sapi, dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri perusak seperti Bacillus subtillis IFO 3025, Escherichia coli, Pseudomonas fragi IFO 3458 pada konsentrasi 0,1 sampai 1% (Darmaji dan Izumimoto, 1994). Chitosan pada konsentrasi 2% mampu menghambat pertumbuhan Listeria monocytogenes pada steak daging babi (Ye et al., 2007), menghambat pertumbuhan mikroba pada daging babi panggang (Yingyuad et al., 2006). Chitosan pada konsentrasi 0,1 sampai 1% dapat menghambat pertumbuhan Aspergillus niger (Sebti et al., 2005), juga dapat menghambat pertumbuhan spora Clostridium perfringens pada daging sapi dan kalkun yang digiling dengan konsentrasi 3% (Juneja et al., 2006).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas chitosan dalam menghambat pertumbuhan total mikroba dan terhadap angka TVBN. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi ilmiah mengenai seberapa efektif penggunaan chitosan dalam menghambat pertumbuhan mikroba dan pengaruhnya terhadap angka TVBN.
Materi dan Metode PenelitianMateri yang digunakan dalam penelitian adalah ayam broiler sebanyak 28 ekor. Ayam tersebut dipilih berdasarkan umur yang sama dengan bobot berkisar 1,5-1,7 kg dengan. Daging yang diambil adalah bagian Pectoralis superficialis.