merupakan penyakit inflamasi kronis dan multifaktorial pada kulit dan unit pilosebasea yang dapat disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak etanol biji dan daging buah kupa (Syzygium polycephalum) terhadap bakteri penyebab jerawat, yaitu Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan menentukan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan diameter hambat ekstrak etanol biji dan daging buah kupa terhadap bakteri P. acnes, S. epidermidis, dan S. aureus menggunakan metode difusi agar. Hasil menunjukkan bahwa nilai KHM dan diameter hambat ekstrak etanol biji buah kupa terhadap bakteri P. acnes (1,56%; 8,9 ± 0,01 mm); S. epidermidis (0,78%; 8,3 ± 0,01 mm) dan S. aureus (3,13%; 8,5 ± 0,02 mm), sedangkan nilai KHM dan diameter hambat antibakteri ekstrak etanol daging buah kupa terhadap bakteri P. acnes (12,5%; 13,1 ± 0,03 mm); S. epidermidis (25%; 12,1 ± 0,09 mm) dan S. aureus (0,78%; 10,0 ± 0,03 mm). Potensi aktivitas ekstrak etanol biji dan daging buah kupa terhadap bakteri P. acnes, S. epidermidis, dan S. aureus termasuk ke dalam kategori sedang hingga kuat.