Modul saponifikasi (pembuatan sabun) adalah modul yang relevan untuk dikembangkan dalam bentuk teaching factory. Proses pembuatan sabun memuat tahapan perencanaan, persiapan alat dan bahan, produksi, karakterisasi produk, pengemasan, pelabelan, hingga pemasaran. Pada penelitian ini, implementasi pembelajaran berbasis teaching factory pada modul saponifikasi diawali dengan tahap perencanaan dan preparasi, optimasi prosedur percobaan (ekstraksi senyawa aktif, pembuatan, dan karakterisasi sabun herbal), dan implementasi metode pembelajaran. Produk sabun herbal dibuat dengan penambahan ekstrak bahan alam antibakteri, yaitu lengkuas merah, ketepeng cina, dan bunga telang. Optimasi prosedur percobaan menghasilkan modul praktikum sebagai panduan pembelajaran. Implementasi pembelajaran dilakukan terhadap 61 mahasiswa Program Studi D-III Analis Kimia Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung pada mata kuliah Praktikum Kimia Organik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 98,36% mahasiswa tertarik dengan metode praktikum yang diterapkan serta dapat meningkatkan keterampilan dalam percobaan saponifikasi. Metode pembelajaran ini juga dapat diimplementasikan pada mata kuliah lain yang berkaitan.