Sidaguri (Sida rhombifiola L.), tempuyung (Sonchus arvensis L.), dan seledri (Apium graveolens L.) dilaporkan mengandung flavonoid yang berperan penting dalam mekanisme terjadinya efek diuretik dan antinflamasi beragam herbal. Namun potensi flavonoid dalam menimbulkan kedua efek tersebut berbeda pada setiap tanaman baik tunggal maupun ramuan. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari kekuatan efek diuretik dan antiinflamasi dari gabungan ketiga tanaman tersebut pada tikus. Lima ekor tikus dari masing masing kelompok uji diuretik dan 4 ekor tikus dari kelompok antiinflamasi diberi aquadest sebagai grup kontrol, ekstrak tempuyung 28 mg/200 g BB, dan kombinasi ketiga tanaman dosis 28 mg/200 g BB, 56 mg/200 g BB, dan 280 mg/200 g BB secara oral selama 8 hari berturut turut. Total volume urin kelompok tikus diuretik diukur pada hari ke 8 sampai dengan hari ke 10 sedangkan volume udem kaki tikus yang diinduksi karagenan kelompok tikus antiinflamasi diukur 30 menit sebelum dan sesudah induksi dan setiap jam selama 6 jam. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sediaan dosis 56 mg/kg BB mempunyai total volume urin dan percent diuretic index lebih besar dari kontrol dan pada dosis 28 mg/kg BB mempunyai nilai AUC terendah serta % DAI tertinggi. Dengan demikian sediaan. mempunyai efek antiinflamasi lebih kuat dibandingkan dengan efek diuretik.