ABSTRAK
Malaria adalah penyakit infeksi parasit Plasmodium sp. Plasmodium merupakan parasit yang menyerang sel darah merah dan dapat menimbulkan obstruksi pada kapiler organ tubuh yang vital. Kasus resisten plasmodium terhadap obat anti malaria membuat banyak penelitian yang mencoba mencari obat alternatif dari tumbuhan yang mudah diperoleh masyarakat, salah satu tanaman yang memiliki potensi yakni Momordica charantia L atau yang dikenal buah pare. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah pare (Momordica charantia L) dengan dosis 100 mg/kgBB untuk antiplasmodium dan 100 mg/kgBB untuk immunostimulant terhadap derajat parsitemia pada mencit Balb/c yang diinfeksikan Plasmodium Berghei. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental secara In Vivo dengan menggunakan rancangan metode Randomized Post test Only Controlled Group menggunakan 24 sampel mencit yang dibagi menjadi empat kelompok yakni satu kelompok kontrol negatif antiplasmodium, satu kelompok negatif immunostimulant, satu kelompok perlakuan antiplasmodium dan satu kelompok perlakuan immunostimulant. Didapatkan hasil rerata derajat parasitemia pada kelompok kontrol negatif antiplasmodium 34.9 %, kelompok kontrol negatif immunostimulant 33.9 %, kelompok perlakuan antiplasmodium dosis 100 mg/kgBB sebesar 19.8 % dan kelompok perlakuan immunostimulant dosis 100 mg/kgBB sebesar 17.1 %. Berdasarkan hasil analisis One Way Anova ditemukan perbedaan rerata antara masing-masing kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yakni kelompok antiplasmodium dengan nilai p value <0.001 dan kelompok immunostimulant dengan nilai p value <0.002. Hasil penelitian menunjukan ekstrak buah pare (Momordica charantia L) dapat menghambat pertumbuhan parasit Plasmodium Berghei dengan melihat perbedaan rerata masing-masing kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan masing-masing dosis kelompok yakni 100 mg/kbBB.
Kata kunci: Antimalaria, Momordica charantia L, Plasmodium Berghei, Derajat Parasitemia