Modul yang digunakan guru pada pembelajaran matematika di SMKN 8 Malang lebih menekankan pada materi, contoh soal dan latihan soal. Contoh soal yang diberikan sudah berbasis kontekstual, tetapi kurang memberi kesempatan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Hampir seluruh siswa dari tahun ketahun memperoleh hasil ujian dibawah KKM (kurang dari 60) pada materi barisan dan deret, karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beracuan Problem Based Learning (PBL) untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematika siswa SMKN 8 Malang pada materi barisan dan deret aritmetika yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Prosedur penelitian mengacu pada model ADDIE. Penelitian ini dianalisis dengan menguji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Uji kevalidan LKS dilakukan oleh 2 validator, yaitu dosen matematika sebagai validator ahli dan guru SMKN 8 Malang sebagai validator praktisi. Setelah LKS dinyatakan valid, LKS diujicobakan kepada siswa kelas XI RPL C tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 33 siswa. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh tingkat validitas LKS yang dihasilkan dikategorikan valid dengan skor rata-rata 3.39. Rata-rata skor hasil uji kepraktisan mencapai yang berarti dalam kategori praktis. Tingkat keefektifan LKS beracuan PBL yang dihasilkan dikategorikan efektif. Hal tersebut diperoleh dari hasil tes formatif dan pada saat wawancara. Hasil tes formatif dan wawancara menunjukkan bahwa siswa dapat mencari struktur atau pola dari suatu permasalahan, siswa dapat memilih serta menggunakan prosedur dan konsep untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat menghubungkan konsep antar matematika atau matematika dengan bidang lain, siswa dapat memeriksa dan menjelaskan solusi dari permasalahan.