Aplikasi Metode Benchmarking Sebagai Dasar Dalam Menciptakan Budaya Keselamatan Kerja Dalam Industri Konstruksi Di Indonesia

Abstract

Reputasi industri konstruksi sebenarnya tergantung pada efisiensi pelaksanaan dan manajemen serta bagaimana ianya dapat disiapkan dengan aman serta memenuhi keinginan konsumen. Kebanyakan kasus kecelakaan dalam industri konstruksi menggambarkan bahwasanya kondisi industri tersebut sangat unik, melibatkan perilaku manusia, Tapak konstruksi yang berbahaya, budaya kerja yang tidak aman, penggunaan alat berat, peralatan yang berbahaya dan melibatkan berbagai prosedur. Budaya keselamatan dan kesehatan dalam industri konstruksi lebih terkait dengan sikap semua karyawan terhadap praktek keamanan. Penulisan ini memjelaskan tentang aplikasi metode benchmarking sebagai praktek terbaik untuk membangun kerangka kerja pengembangan budaya keselamatan dalam organisasi industri konstruksi.

Evaluasi Pelaksanaan Akuntabilitas Pada Yayasan XYZ

“…Sedangkan menurut Loosemore et al (1999) benchmarking adalah tindakan yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya dengan belajar dari organisasi lain dan mengadopsi proses dan praktik kerja yang sukses. Kegiatan evaluasi yang menjadi tolok ukur kinerja keselamatan menawarkan potensi besar bagi kontraktor untuk meningkatkan kinerja keselamatan (Peli, 2020). Analisis benchmarking merupakan proses membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lain atau dengan praktik terbaik (best practice) dalam industri atau sektor sejenis.…”