Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat mempunyai kondisi topografi yang tinggi didominasi oleh wilayah perbukitan. Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi pada daerah ini. Adapun faktor yang mempengaruhi hal ini terjadi, yaitu tingkat kelerengan tanah, intensitas curah hujan, penggunaan lahan, dan jenis tanah pada daerah Tabulahan. Oleh karena itu, dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis potensi bencana alam khususnya longsor sehingga diharapkan ada persiapan ketika bencana terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur berupa pengumpulan referensi beberapa parameter yang akan menunjang proses penelitian dan dilanjutkan dengan proses pengolahan menggunakan metode overlay dan scoring (pembobotan data) guna mengetahui daerah rawan tanah longsor. Proses pengolahan ini akan menghasilkan peta potensi tanah longsor yang diperoleh dengan menganalisis empat parameter yang menjadi faktor penentu tingkat kerawanan longsor. Dari peta potensi longsor ini didapatkan empat tingkatan, yaitu rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi. Untuk tingkat potensi tanah longsor rendah sebesar 1,76% atau 9,32 km2, untuk tingkat potensi tanah longsor menengah sebesar 39,72%, atau 209,88 km2, untuk tingkat potensi tanah longsor tinggi sebesar 36,45% atau 192,62 km2, dan untuk tingkat potensi tanah longsor sangat tinggi sebesar 22,07% atau 116,6 km2.