Aplikasi Sistem Pakar Deteksi Penyakit THT Pada Anak-Anak Menggunakan Metode Forward Chaining

Abstract

Pemahaman masyarakat dunia akan penyakit Hidung,Telinga,dan Tenggorokan (THT) masih sangat kurang,sehingga apabila mengalami penyakit THT belum tentu dapat memahami cara penanggulangannya. Kurangnya tenaga medis juga mempengaruhi penyebab terjadi banyaknya penderita penyakitTHT. Banyaknya anak-anak yang jugamenderita penyakit THT ini dikarenakan kurang pedulinya orang tua terhadap penyakit ini dan kurangnya tenaga medis sehinnga membuat perkembangan tumbuh anak-anak menjadi terhambat. Berdasarkan permasalahan tersebut sistem pakar dibuat bertujuan untuk dapat memecahkan permasalahan penyakit THT ini tanpa harus mengakibatkan spesialis THTuntuk melakukan diagnosa penyakit THT.Padasistem pakarini memakai tata cara Forward Chaining yang berperan melaksanakan pengecekan gejala-gejala penyakit THT pada anak-anak dari sekumpulan kenyataan yang dirasakan oleh anak-anak dan menghasilkan diagnosa untuk melakukan penanggulangannya. Hasil dari sitem pakarini, dapat mempermudah orang tua dalam melakukan pengecekan secara cepat dan tepat jikaanaknya menderita penyakit THT berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan sehingga mengurangi resiko keterlambatan diagnosa penyakit THT pada anak-anak.

Implementasi Metode Forward Chaining Untuk Mendiaknosa Penyakit Ayam Petelur Berbasis Android

“…Selain itu kematian ayam yang sangat cepat hanyak berselang beberapa hari saja ketika setelah gejala penyakit di ketahui , pada data yang di peroleh pada tahun 2018 pernah mengalami kerugian dengan kematian ayam sekitar 100 ekor ayam, untuk menanggulangi ini perlu suatu sistem yang dapat merespon dan memberikan informasi terbaru tentang penyakit ayam dan penanggulangi nya. Pada penelitian yang dilakukan oleh cahaya yang lakukan untuk mendeteksi penyakit tht pada anak menggunakan metode forward chaining berbasis aplikasi desktop dapat mengidentifikasi penyakit tht pada anak dapat di lakukan [3]. Sedangkan pada penelitian yang di lakukan oleh putri mampu mereplikasi…”