2015
DOI: 10.14710/reaktor.15.3.195-203
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aplikasi Sorbitol Pada Produksi Biodegradable Film Dari Nata De Cassava

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
8
0
13

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 17 publications
(24 citation statements)
references
References 1 publication
0
8
0
13
Order By: Relevance
“…Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan plastik biodegradable yang telah dilakukan antara lain pati jagung dengan campuran kalsium karbonat dan kalsium silikat serta sorbitol sebagai pemlastis [2], pati jagung [1], pati umbi talas dengan campuran kalsium silikat serta sorbitol sebagai pemlastis [3], dan pati kulit pisang dengan campuran kalsium karbonat dan sorbitol sebagai pemlasitis [4] Bonggol jagung merupakan limbah dari tanaman jagung yang memiliki komponen (32,3 -45,6%), hemiselulosa (39,8%), dan lignin (6,7 -13,9%) sehingga memiliki potensi sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable [5].Plastik biodegradable memiliki kekuatan mekanik yang rendah, maka dari itu diperlukan zat tambahan untuk memperbaiki hal tersebut. Penambahan plasticizer dapat mengurangi kerapuhan,meningkatkan fleksibilitas serta ketahanan film [6]. Penggunaan sorbitol sebagai plasticizer diketahui lebih efektif, sehingga dihasilkan film dengan permeabilitas bila dibandingkan dengan gliserol [7] .…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan plastik biodegradable yang telah dilakukan antara lain pati jagung dengan campuran kalsium karbonat dan kalsium silikat serta sorbitol sebagai pemlastis [2], pati jagung [1], pati umbi talas dengan campuran kalsium silikat serta sorbitol sebagai pemlastis [3], dan pati kulit pisang dengan campuran kalsium karbonat dan sorbitol sebagai pemlasitis [4] Bonggol jagung merupakan limbah dari tanaman jagung yang memiliki komponen (32,3 -45,6%), hemiselulosa (39,8%), dan lignin (6,7 -13,9%) sehingga memiliki potensi sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable [5].Plastik biodegradable memiliki kekuatan mekanik yang rendah, maka dari itu diperlukan zat tambahan untuk memperbaiki hal tersebut. Penambahan plasticizer dapat mengurangi kerapuhan,meningkatkan fleksibilitas serta ketahanan film [6]. Penggunaan sorbitol sebagai plasticizer diketahui lebih efektif, sehingga dihasilkan film dengan permeabilitas bila dibandingkan dengan gliserol [7] .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada penelitian milik Hidayati [6], membahas bagaimana kelarutan sorbitol, yang pada hasil analisa yang dilakukan menjelaskan bahwa perlakuan penambahan sorbitol 9% tidak berbeda nyata dengan perlakuan penambahan sorbitol 12%, dan 15% dan berbeda nyata dengan perlakuan penambaha sorbitol 0%, 3%, dan 6% yang mengalami peningkatan. Dimana dapat diartikan bahwa pada penambahan sorbitol 0-9% daya serap air yang dihasilkan mengalami peningkatan yang begitu signifikan sedang pada penambahan sorbitol 9-15% mengalami peningkatan yang tidak begitu signifikan.…”
Section: Pengaruh Jenis Dan Komposisi Plasticizer Terhadap Daya Serapunclassified
“…This is due to the level of dissolved solids and the number of bonds between molecules in the edible coating solution which increases [35,29]. On the other hands, [36] explained that the addition of sorbitol can reduce intermolecular forces so as to increase water solubility.…”
Section: Solubilitymentioning
confidence: 99%
“…Bahan baku untuk pembuatan biodegradable film sebagai pengemas bisa diperoleh dari hasil pertanian maupun perairan. Bahan tersebut mengandung polisakarida seperti selulosa film untuk pengemas (Hidayati et al 2015;Tharanathan 2003;Alves et al 2006;Vieira et al 2011). Biodegradable film memiliki kelebihan yaitu sifat yang mirip dengan plastik dan lebih mudah terurai oleh mikroorganisme lingkungan (Carvalho 2013; Masclaux et al 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penambahan gliserol 1,5% pada pati garut butirat menghasilkan edible film dengan karakteristik lebih baik dibandingkan dengan penambahan sorbitol dan sirup glukosa (Damat 2008). Penggunaan sorbitol 9% sebagai plasticizer pada serat dari nata de cassava menghasilkan warna transparan berserabut putih dengan kuat tarik 11,76 MPa, persen perpanjangan 13,28%, dan kelarutan 72,08% (Hidayati et al 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified