Fenomena masalah keperawatan yang muncul pada penderita skizofrenia salah satunya yaitu halusinasi pendengaran dan penglihatan. Intervensi yang dapat dilakukan pada klien tersebut dapat diberikan terapi psikoreligius, yang merupakan terapi modalitas dalam mengontrol halusinasi klien skizofrenia dengan mengintegrasikan keagamaan klien dan psikoterapi terbukti efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan data dan fakta serta menjelaskan mengenai asuhan keperawatan penerapan strategi pelaksanaan dan terapi psikoreligius terhadap klien dengan halusinasi pendengaran dan penglihatan. Menggunakan metode deksriptif kualitatif dengan desain case study. Dalam penelitian ini menggunakan satu sampel pasien di RSJ Provinsi Jawa Barat yang mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Penelitian ini merupakan bentuk desain study case (studi kasus) dengan menggunakan penatalaksanaan asuhan keperawatan penerapan strategi pelaksanaan dan terapi psikoreligius. Penatalaksanaan keperawatan ini dimulai dari pengkajian hingga memastikan seluruh rangkaian proses keperawatan dilakukan dengan cara dievaluasi. Penelitian menunjukkan tanda-tanda dari halusinasi klien yang signifikan, seperti mengatakan selalu mendengar bisikan, serta melihat suami yang selalu mondar-mandir dan ayahnya yang mendatangi klien untuk menjemput pulang. Setelah dilakukan intervensi, pasien mampu mengontrol halusinasinya, ditandai dengan klien mengatakan bisikan serta penglihatan halusinasi yang dialaminya sudah berkurang, bahkan bisikan tidak terdengar lagi. penerapan strategi pelaksanaan dan terapi psikoreligius efektif dalam mengontrol atau mengurangi frekuensi munculnya halusinasi yang dialami oleh klien.