ABSTRAKJurnal ini menyajikan sebuah model empiris untuk mensimulasikan karakteristik sistem pendingin untuk jamur merang. Model matematika didasarkan pada hasil pengukuran suhu. Parameter, seperti, Gain (K), waktu tunda (θ), dan waktu konstan (τ) diperoleh dari nilai-nilai eksperimental. Sistem pendingin dirancang dengan menggunakan metode kurva reaksi proses, sedangkan pengontrol PID dengan metode korelasi Ciancone. Kontrol PID berhasil diterapkan, hal ini dapat dilihat dari tidak adanya kesalahan tunak, respon sistem yang lebih cepat mencapai set-point, overshoot dan undershoot tidak terlalu jauh dari nilai masukan. Kata Kunci : Sistem Pendingin; Jamur Merang; Kurva Reaksi Proses; Pengontrol PID;
ABSTRACTThe present work proposes a empirical model to simulate the steady-state behavior of a refrigeration sistem for paddystraw mushroom (showcase). The current mathematical model is based on result of measurement temperature. Parameters, such as, Gain (K), delay time (θ), and time constant (τ) are obtained from experimental values.The sistem designed using the process reaction curve method, while the PID controller with correlation method Ciancone. PID control successfully implemented, it can be seen from the absence of steady-state error, a faster sistem response reach the set-point, overshoot and undershoot is not too far from the input value.Keywords : Refrigeration Sistem; Paddystraw Mushroom; Process Reaction Curve; PID Controller; PENDAHULUAN Jamur merang merupakan produk pertanian yang mudah rusak dan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama pada kondisi suhu kamar normal. Bahkan, menurut Etty Sumiati dan Diny Djuariah, Jamur merang mempunyai umur simpan kurang dari satu hari atau maksimum satu hari. Menurut Tao (1), Untuk memperpanjang umur simpan jamur dapat dilakukan dengan 3 cara pengkondisian, yaitu disimpan pada ruang dingin dengan suhu 4±1 o C dengan RH 75%. Maka diperlukan control terhadap suhu dan kelembaban udara pada ruang penyimpan jamur merang tersebut. Dewasa ini sistem control yang diterapkan pada sistem refrigerasi masih menggunakan sistem control posisi ON-OFF. Untuk mendapatkan tanggapan sistem yamg lebih presisi diperlukan kendali PID.Pada aplikasi industri sistem-sistem saling berhubungan satu dengan yang lainnya.Seperti yang terdapat pada: petro-kimia, pembuatan kertas dan instalasi pengolahan air. Banyak dari aplikasi ini menyebabkan proses pengendalian mengalami