Pelaksanaan e-learning menjadi desakan solusi untuk dapat menyampaikan pembelajaran di tengah pandemi. Pelaksanaan e-learning sangat mengandalkan pemanfaatan teknologi. Hal ini menjadi tantangan baru karena ketidaksiapan pendidik karena keterbatasan literasi digital dan sulitnya menentukan teknologi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penerapan model SAMR (Substitution, Augmentation, Modification, Redefinition) menjadi sebuah solusi. Model SAMR banyak diterapkan oleh praktisi pendidikan karena jelas, sederhana, dan mudah diadaptasi. Namun, model SAMR memiliki tiga kritik untuk peningkatan. Penelitian ini merupakan penelitian literature review yang menggunakan metode PRISMA systematic review. Kajian pada penelitian ini menjawab tantangan perbaikan pada penerapan model SAMR dalam pembelajaran dan mengkaji kesesuaian model SAMR untuk diterapkan pada e-learning yang syarat akan pemanfaatan teknologi dan bagaimana mewujudkan e-learning yang mendalam.SAMR model improvement challenge and application for deeper online learningAbstractE-learning becomes an urgent solution to be able to deliver learning in the midst of a pandemic. The implementation of e-learning relies heavily on technology integration. This is a new challenge for educators due to the unpreparedness, the limitations of digital literacy, and the difficulty in determining the appropriate technology in e-learning. In order to overcome these problems, the application of the SAMR model (Substitution, Augmentation, Modification, Redefinition) is one of the solutions. Education practitioners have widely applied the SAMR model because of its clarity, simplicity, easiness, and adaptability. However, the SAMR model has three drawbacks that can be improved. This study answers the challenge in improving the application of the SAMR model in learning and assessing the suitability of the SAMR model applied to e-learning which requires technology.