Perubahan paradigma dalam pembangunan infrastruktur terus berkembang, begitu juga dengan strategi pembiayaan infrastruktruktur. Karakteristik pembiayaan infrastruktur dengan capital expenditure yang besar dan profil resiko yang tinggi menyebabkan hampir seluruh negara di dunia terus berinovasi dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Pemerintah Indonesia melakukan inovasi dalam hal pembiayaan infrastruktur transportasi, salah satunya dengan skema public private partnership. Salah satu infrastruktur bidang transportasi yang melakukan skema public private partnership adalah bandar udara. Di Indonesia pengembangan dan pengelolaan bandar udara salah satunya berada dibawah kewenangan PT Angkasa Pura II. Tulisan ini dibuat untuk melihat kinerja bandar udara eksisting dalam lingkup operasional PT Angkasa Pura II, sehingga dapat teridentifikasi potensi skema pengembangan melalui public private partnership. Pendekatan kinerja bandar udara eksisting dilihat klasifikasi bandar udara, infrastruktur bandar udara, jumlah penumpang dan jumlah penerbangan, dan pendapatan usaha bandar udara. Dari hasil variabel tersebut kemudian akan dipetakan skema kerjasama pada masing – masing bandar udara dalam lingkup PT Angkasa Pura II. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melihat korelasi antar variabel yang dipilih, sedangkan metode kualitatif dilakukan untuk memetakan potensi public private partnership berdasarkan skema kerjasama eksisting. Keluaran dari penelitian ini akan terlihat sejauh mana potensi dan tantangan dalam penerapan public private partnership pada bandar udara di Indonesia.