Arahan Pemanfaatan Lahan Di Pesisir Pantai Galesong Utara Kabupaten Takalar

Abstract

Penelitian ini tentang arahan pemanfaatan lahan di pesisir pantai Galesong Utara Kabupaten Takalar. Pokok permasalahannya adalah bagaimana arahan pemanfaatan lahan di pesisir pantai di Galesong Utara Kabupaten Takalar. Masalah ini dilihat dengan kondisi secara fisik permasalahan pemanfaatan lahan yang muncul di pesisir pantai Galesong Utara. Maka, dengan demikian penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan melihat sistem guna lahan yang sementara berkembang saat ini dan identifikasi sistem guna lahan yang berkembang di sekitarnya serta kesesuaian dengan kondisi lahan yang ada yakni analisa data yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan wilayah pengamatan atau sesuai data yang diperoleh dalam bentuk penguraian dan analisis dilakukan untuk mempertimbangkan kondisi fisik yang ada di lokasi penelitian guna mengantisipasi berkembangnya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi lahan di pesisir pantai Galesong Utara.

Antisipasi Dampak Kenaikan Muka Air Laut Dan Mitigasinya Pada Kawasan Pantai Galesong Takalar

“…Takalar berjarak 64 km dari ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, dan melalui Kabupaten Gowa. Dengan luas 21,75 ha dan berhadapan langsung dengan Kota Makassar, Kecamatan Galesong Utara, salah satu wilayah pesisir Kabupaten Takalar, memiliki banyak potensi untuk mengelola kegiatan industri seperti pembuatan perahu dan es balok, perikanan tangkap, tambak, budidaya rumput laut, wisata budaya, hubungan laut, perkebunan, dan keramba jaring apung [3].…”

“…Ancaman abrasi atau erosi pantai, tsunami, gelombang pasang, banjir, sedimentasi, pencemaran lingkungan, dan kenaikan muka air laut (ketinggian laut) adalah beberapa potensi bencana yang dapat terjadi di daerah pesisir. Hal ini diperburuk dengan kondisi dan kondisi yang cukup rentan karena pertumbuhan pesat wilayah pesisir yang seringkali mengabaikan aspek mitigasi bencana alam saat membangun [3].…”

“…Perencanaan tata ruang menurut Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mempertimbangkan kondisi ekonomi, politik, budaya, sosial, pertahanan keamanan, hukum, lingkungan hidup, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta potensi sumber daya alam, manusia, dan buatan. Oleh karena itu, ketika penataan ruang selesai, diharapkan pengelolaan wilayah pesisir menghasilkan hasil yang menguntungkan secara finansial sambil tidak berdampak buruk pada lingkungan [3].…”

“…Perencanaan penataan wilayah pesisir harus dilakukan secara terpadu untuk memadukan dan mengoptimalkan kedua tujuan konservasi lingkungan dan pengelolaan wilayah pesisir secara keseluruhan. Ini disebabkan oleh fakta bahwa wilayah pesisir Kabupaten Takalar, khususnya Kecamatan Galesong Utara, akan memiliki potensi yang akan menantang untuk memanfaatkan peluang yang ada di masa depan [3].…”