Pembelajaran abad modern memerlukan keterampilan 4C: communication, colaboration, critical thinking and creativity. Keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui proses belajar, pengalaman atau latihan. Siswa pergi ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan formal pertama kali. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu bidang ilmu yang diajarkan di sekolah. Siswa dihadapkan pada banyak konsep abstrak yang membutuhkan kemampuan berpikir kritis yang baik. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sangat perlu dilakukan. Jenis penelitian ini ialah eksperimen semu dengan desain non equivalent control group design. Sampel yang digunakan terdiri dari dua kelas, satu kelas ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Metode sampling purposive digunakan untuk mengumpulkan sampel. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel pada taraf signifikansi 0,05, yang menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian, model pembelajaran flipped classroom dengan pendekatan etnosains berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.