Lomba Keterampilan Siswa (LKS) tidak hanya menuntut keterampilan praktik, tetapi juga memerlukan pemahaman yang kuat tentang teori yang mendasarinya. Penelitian ini mengungkap permasalahan kurangnya keterampilan praktik dan teori di kalangan siswa SMKN 1 Watulimo dalam persiapan untuk LKS yang meliputi teknik hipofisa, enkapsulasi artemia dan penelitian sederhana. Melalui metode penelitian observasi partisipan, wawancara, dan survei, hasil menunjukkan sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan teori dengan praktik, serta keterbatasan fasilitas dan bahan ajar yang relevan. Dengan melibatkan siswa dalam workshop interaktif, pelatihan langsung di lapangan (laboratorium Perikanan, Universitas Muhammadiyah Malang), dan penugasan proyek, pengetahuan dan keterampilan siswa berhasil ditingkatkan. Pengadaan fasilitas dan bahan ajar yang lebih baik juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih berlatih. Hasilnya, siswa medapatkan pengalaman nyata dalam mempersiapkan LKS secara terstruktur sehingga tingkat pengetahuan siswa secara teori dan praktik meningkat serta terjadi peningkatan partisipasi dan kinerja siswa dalam kompetisi LKS. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan keterampilan, yang mengintegrasikan teori dan praktek secara efektif. Implikasinya adalah perlunya pengembangan kurikulum yang memperkuat integrasi antara teori dan praktik, serta alokasi sumber daya yang memadai untuk mendukung pembelajaran siswa dalam persiapan menghadapi kompetisi LKS.