Perkembangan teologi mulai dari abad pertama sampai detik ini telah menghasilkan banyak sekali ajaran-ajaran atau paham-paham teolog yang baru dalam kekristenan. Dan tidak jarang ajaran-ajaran tersebut merupakan ajaran-ajaran yang sesat atau bisa juga disebut bidat-bidat. Hal ini bisa saja terjadi karena salah menafsir atau mencoba menggabungkan Alkitab dengan kebiasaan saat itu. Salah satu dari ajaran sesat atau bidat yang muncul dalam abad pertama adalah nomianisme dan asketisme. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian yang benar mengenai nomianisme dan asketisme serta integrasinya dalam dunia pendidikan agama Kristen sehingga kelak diharapkan generasi ke depan bahkan orang-orang Kristen di zaman akhir ini tidak terikut dengan paham-paham yang salah ini. Dan memiliki pegangan yang kuat dalam kehidupannya sebagai orang Kristen. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Dan setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian di analisa dan diberikan argumentasi, dimana argumentasi tersebut akan ditarik suatu kesimpulan dalam penelitian ini. Nomianisme merupakan sebuah ajaran yang berpatokan dengan hukum. Dalam hal ini hukum Taurat. Sedangkan asketisme adalah sebuah ajaran yang dimana mengajarkan menyangkal diri supaya bisa mencapai kepada kesempurnaan dan sang Ilahi. Hasil yang terlihat pada ajaran-ajaran ini jika diintegrasikan ke dalam pendidikan agama Kristen atau PAK sebagai salah satu pengajaran untuk semakin menunjukkan hidup seseorang yang ada di dalam Kristus, yang menyangkal diri memikul salib, mentaati perintah-perintah Tuhan, maka ajaran-ajaran ini dapat dipakai. Namun tidak dapat digunakan sebagai ajaran untuk memperoleh keselamatan.