2022
DOI: 10.31539/joting.v4i2.3898
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aspek Health Belief Model dan Kepatuhan Ibu Melakukan Kunjungan Antenatal K4 di Masa Pandemi COVID-19

Abstract: This study aims to analyze aspects of the Health Belief Model (HBM) with mothers' compliance with ANC K4 visits during the COVID-19 pandemic in the working area of ​​the Sikumana Health Center. The method used is quantitative with a cross-sectional design. The sampling technique uses simple random sampling. The results showed a significant relationship between maternal compliance with ANC K4 visits and the six aspects of HBM (perceived susceptibility, perceived seriousness, perceived benefit, perceived barrier… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 15 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Data di atas menunjukkan urgensi pendidikan kesehatan dalam mencegah potensi masalah kesehatan reproduksi pada remaja (10), sebagaimana disarankan oleh World Health Organization (WHO, 2009), yang menyoroti pentingnya memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada kelompok remaja muda, khususnya mereka yang berusia 10-14 tahun (11). Rentang usia ini dianggap sebagai periode kritis untuk membentuk dan mempersiapkan remaja dalam mengambil keputusan yang lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya (12). Pendidikan kesehatan bukan hanya sebagai upaya persuasif atau pembelajaran kepada masyarakat untuk mendorong mereka melakukan tindakan-tindakan guna menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka, melainkan juga sebagai suatu kegiatan yang menyampaikan informasi kesehatan dengan tujuan mengubah perilaku sasaran (13).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Data di atas menunjukkan urgensi pendidikan kesehatan dalam mencegah potensi masalah kesehatan reproduksi pada remaja (10), sebagaimana disarankan oleh World Health Organization (WHO, 2009), yang menyoroti pentingnya memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada kelompok remaja muda, khususnya mereka yang berusia 10-14 tahun (11). Rentang usia ini dianggap sebagai periode kritis untuk membentuk dan mempersiapkan remaja dalam mengambil keputusan yang lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya (12). Pendidikan kesehatan bukan hanya sebagai upaya persuasif atau pembelajaran kepada masyarakat untuk mendorong mereka melakukan tindakan-tindakan guna menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka, melainkan juga sebagai suatu kegiatan yang menyampaikan informasi kesehatan dengan tujuan mengubah perilaku sasaran (13).…”
Section: Pendahuluanunclassified