2018
DOI: 10.1155/2018/9481405
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Assessing Magnetic Susceptibility Profiles of Topsoils under Different Occupations

Abstract: Magnetic susceptibility measurements at low and high frequencies (χlf, χhf) were carried out on topsoil samples from reforested, cultivated, and pasture lands from a catchment located at the north of Morocco. The aims of this study were to investigate the impact of land use or human activity on χlf of soil overlying the same substrate, to discriminate allochthonous material or pollution from autochthonous or inherited ones, and to assess the origin and contribution of superparamagnetic (SP) grains to the globa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

2
10
0
4

Year Published

2021
2021
2025
2025

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(16 citation statements)
references
References 23 publications
2
10
0
4
Order By: Relevance
“…Berdasarkan Tabel 1 terdapat 60% sampel mengandung bulir super paramagnetik berkisar 0,00% -2,00% dan nilai χFD (%) bervariasi di Lintasan C dan Lintasan D. Nilai χFD (%) rendah di kedalaman 25 cm mengindikasikan tanah sedikit atau tidak mengandung bulir super paramagnetik (ukuran bulir halus) sehingga sulit terjadi pergerakan lateral pada tanah (longsor). χFD (%) rendah adalah awal pembentukan pedogenetik partikel magnetik di tanah (Bouhsane and Bouhlassa, 2018). Tabel 2 di Lintasan C terjadi penurunan nilai χFD (%) di bagian tengah.…”
Section: Suseptibilitas Magnetik Sampel DI Kedalaman 25 Cm 50 Cm Dan ...unclassified
“…Berdasarkan Tabel 1 terdapat 60% sampel mengandung bulir super paramagnetik berkisar 0,00% -2,00% dan nilai χFD (%) bervariasi di Lintasan C dan Lintasan D. Nilai χFD (%) rendah di kedalaman 25 cm mengindikasikan tanah sedikit atau tidak mengandung bulir super paramagnetik (ukuran bulir halus) sehingga sulit terjadi pergerakan lateral pada tanah (longsor). χFD (%) rendah adalah awal pembentukan pedogenetik partikel magnetik di tanah (Bouhsane and Bouhlassa, 2018). Tabel 2 di Lintasan C terjadi penurunan nilai χFD (%) di bagian tengah.…”
Section: Suseptibilitas Magnetik Sampel DI Kedalaman 25 Cm 50 Cm Dan ...unclassified
“…Logam Berat Logam berat didefinisikan sebagai kelompok unsur kimia yang berwujud mengkilap, penghantar panas yang baik, memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi (kecuali Hg), mempunyai bobot atom lebih besar dari kalium dengan densitasnya > 5 g/cm 3 , nomor atom 22 sampai 92, dari periode 4 sampai 7, dan terdiri lebih dari 70 unsur. Logam berat yang ditemukan di alam berasal dari tiga sumber utama yaitu lithogenic diperoleh dari batuan induk (parent material), pedogenic akibat proses fisika, kimia dan biologi dalam tanah, dan antropogenic akibat aktivitas manusia misalnya dialamatkan pada industri [10]. Konsentrasi logam berat dalam tanah dan juga profil suseptibilitas magnetic tidak saja dipengaruhi oleh bahan induk, sifat-sifat fisika-kimia, umur, temperature, aktivitas biologis, dan proses pedogenic tetapi juga oleh aktivitas manusia misalnya pemupukan yang tidak seimbang [17].…”
Section: Jrgiunclassified
“…Dalam satuan internasional (SI), (𝑀𝑀 ��⃗ ), dan (𝐻𝐻 � �⃗ ) mempunyai satuan A/m sehingga (𝜒𝜒) merupakan besaran yang tidak berdimensi atau sering disebut sebagai volume suseptibilitas magnetic. Dalam pengukuran laboratorium massa spesifik suseptibiulitas dilaporkan dalam satuan berbasis massa, yaitu 10 -8 m 3 .kg -1 (satuan SI) yang identik dengan suseptibilitas volume dibagi densitas [10]. Persamaan (1) menunjukkan bahwa untuk (𝑀𝑀 ��⃗ ) dan (𝐻𝐻 � �⃗ ) yang sejajar dan sebanding, suseptibilitas magnetik 𝜒𝜒 merupakan suatu besaran scalar.…”
Section: Tabel 2 Hara Mikro Yang Umumnya Digunakan Untuk Tanamanunclassified
“…Many researchers have found that there is a strong correlation between the concentration of heavy metals and magnetic parameters through studying the soil near factories, the soil near roads and other sediments contaminated by various heavy metals [9,10]. Traditional methods of geochemical studies usually take a long time and involve complicated procedures and high costs, while environmental magnetism provides a simple, economical, rapid and non-destructive method that is useful to soil pollution monitoring [11][12][13]. Analysis of magnetic susceptibility of soil shows that some magnetic minerals in soil are produced by human activities such as vehicle emissions, and that magnetic susceptibility of topsoil is higher than that of deep soil [14,15].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%