Gastroschisis is a congenital disorder in which the internal abdominal viscera protrudes through a defect in the anterior abdominal wall. Survival rates exceed 96% in high-income countries, but in low-income countries, mortality rates can reach >90%. This study aimed to determine the factors that influenced the outcome of gastroschisis treatment. This was an analytical study using SPSS ver. 22.0. The results obtained 18 infants with gastroschisis who met the criteria. All of the babies later developed sepsis and died. Characteristics of the sample were as follows: most gastroschisis diagnosis was confirmed after birth (83%), most cases recieved antenatal care from the midwife only (83%), delivery at the primary health facility (78%), baby was referred to the hospital without nasogastric tube and plastic wrap (50%) and most babies had low risk (GPS≤1) (61%). Influencing significant factors found were the medical procedures performed before reffering to the length of hospital stay (p=0.007), length of parenteral nutrition (p=0.009), and duration to enteral feeding (p=0.005). In conlusion, medical procedures performed before reffering influence the outcome of gastroschisis treatment.
Keywords: gastroschisis; factors inflluencing the outcome of gastroschisis; Gastroschisis Prognostic Score
Abstrak: Gastroschisis adalah kelainan kongenital berupa protrusi visera internal abdominal melalui defek dinding abdomen anterior. Angka survival melebihi 96% di negara dengan pendapatan tinggi, namun di negara berpendapatan rendah, angka mortalitas dapat mencapai >90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi luaran penanganan gastroschisis. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan alat analisis SPSS ver. 22.0. Hasil penelitian mendapatkan 18 bayi dengan gastroschisis yang memenuhi kriteria. Setelah dilakukan operasi, seluruh bayi dirawat kemudian mengalami sepsis dan meninggal. Karakteristik sampel ialah diagnosis gastroschisis baru ditegakkan saat lahir (83%), ibu bayi memeriksakan kehamilannya pada bidan (83%), ibu melahirkan di faskes primer (78%), bayi dirujuk ke rumah sakit tanpa pemasangan NGT dan penutupan usus (50%), dan sebagian besar beresiko rendah (skor GPS ≤1) (61%). Faktor yang bermakna memengaruhi luaran penanganan gastroschisis ialah tindakan medis yang belum dilakukan sebelum merujuk terhadap lama rawatan rumah sakit (p=0,007), lama nutrisi parenteral (p=0,009), dan durasi hingga enteral feeding (p=0,005). Sinpulan penelitian ini ialah tindakan medis yang belum dilakukan sebelum merujuk merupakan faktor yang berpengaruh pada luaran penanganan bayi dengan gastroschisis.
Kata kunci: gastroschisis; faktor yang berperan terhadap luaran penanganan; Gastroschisis Prognostic Score