2015
DOI: 10.18203/2320-6012.ijrms20150261
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Assessment of hearing loss in multi-drug resistant tuberculosis (MDR-TB) patients undergoing Aminoglycoside treatment

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

1
0
0
3

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(4 citation statements)
references
References 14 publications
1
0
0
3
Order By: Relevance
“…The poor thresholds reported in this study were all bilateral and evident in the high frequencies, which is consistent with findings by Sagwa et al [ 26 ], Nizamuddin et al [ 40 ], Sharma et al [ 41 ], and Tiwari et al [ 42 ]. These studies concluded that ototoxic hearing loss is bilateral and is evident in the high frequencies.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 93%
“…The poor thresholds reported in this study were all bilateral and evident in the high frequencies, which is consistent with findings by Sagwa et al [ 26 ], Nizamuddin et al [ 40 ], Sharma et al [ 41 ], and Tiwari et al [ 42 ]. These studies concluded that ototoxic hearing loss is bilateral and is evident in the high frequencies.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 93%
“…Ototoksisitas dan nefrotoksisitas telah diketahui berhubungan dengan pemberian aminoglikosida, dimana ototoksik merupakan efek toksisitas utama dan biasanya bersifat permanen. 3 Efek ototoksik dari obat golongan aminoglikosida diperkirakan terjadi pada 3-13% dari pasien. Gejala ototoksik pada koklea yang muncul bisa berupa gangguan/ penurunan pendengaran dan tinitus.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Insiden tuberkulosis yang lebih tinggi pada negara berkembang, menjadikan pasien-pasien memiliki ketahanan yang lebih buruk pada reaksi obat dan tingkat resistensi kuman yang lebih tinggi, sehingga risiko terjadinya ototoksisitas lebih tinggi pada area-area yang penduduknya memiliki sosio-ekonomi rendah. 3 Pada pemeriksaan audiometri nada murni sebagai data awal penelitian didapati 9 subjek dengan fungsi pendengaran normal (75%). Faktor yang dapat memengaruhi fungsi pendengaran subjek yang didapati pada penelitian ini adalah status diabetes, merokok, dan usia.…”
Section: Diskusiunclassified
“…37,38 Deteksi penurunan ambang dengar pada frekuensi tinggi sebagai indikator yang paling efektif dalam menilai terjadinya ototoksik, terutama bila menggunakan frekuensi ultratinggi (>8000kHz) dan atau otoacoustic emission (OAE). 10,35 Audiometri berkala dapat mencegah atau mengetahui awitan terjadinya ototoksik sebelum menjadi sebuah kelainan yang semakin berat dan menetap. 15 Deteksi dini ototoksik pada frekuensi tinggi dan diikuti dengan tatalaksana yang baik akan menjaga kemampuan komunikasi dan kualitas hidup pasien.…”
unclassified